Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kepala BKKBN Optimis Turunkan Stunting hingga 14 Persen Pada 2024

Menurut Hasto Wardoyo, prevalensi stunting pada 2021 berada di angka 24,4 persen, dan pada 2023 menjadi 18 persen

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kepala BKKBN Optimis Turunkan Stunting hingga 14 Persen Pada 2024
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo memberikan sambutan dalam acara Kick Off Semesta Mencegah Stunting #CukupDuaTelur di Studio Kompas TV, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023). BKKBN bekerja sama dengan Tribun Network menggelar program "Semesta Mencegah Stunting" dengan kampanye #CukupDuaTelur akan disosialisasikan di seluruh daerah di Indonesia untuk mensukseskan program cegah stunting di Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) optimistis capai target penurunan stunting 14 persen pada 2024.

Menurut Hasto Wardoyo, prevalensi stunting pada 2021 berada di angka 24,4 persen, dan pada 2023 menjadi 18 persen.  

“Pada tahun 2024, angkanya akan menyentuh 14 persen,” kata Hasto pada keterangannya, Selasa (6/6/2023). 

Bagi Hasto, percepatan penurunan stunting sangat penting.

Mengingat pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan Generasi Emas pada 2045, saat negeri ini mencapai usia 100 tahun. 

Baca juga: Ketua BKKBN: Perencanaan Kehamilan Cegah Bayi Alami Stunting Hingga Bibir Sumbing

Namun, stunting masih menjadi persoalan besar yang harus segera ditangani.

Berita Rekomendasi

Kekhawatiran Hasto itu ditandai juga dengan sederet data terkait dengan kualitas sumber daya manusia Indonesia. 

Data tahun 2019 yang dimiliki Hasto menunjukkan bahwa gangguan mental mencapai 9,8 persen.

Lalu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berkisar 7/1000, napza 5,1 persen, dan difabel/autisme 4,1 persen. 

Belum lagi bila melihat angka kawin-cerai yang trennya terus meningkat sepanjang periode 2013-2018. 

Bila kelompok difabel , disorder dan stunting disatukan, menurut Hasto, angkanya mencapai total 41,5 persen. 

“Kualitas SDM menjadi keprihatinan serius. Karenanya, pembangunan keluarga menjadi fondasi tercapainya kemajuan bangsa,” pungkasnya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas