Penggunaan Obat Herbal Jadi Alternatif Mengatasi Gangguan Pembesaran Kelenjar Prostat
Pengobatan dengan menggunakan bahan-bahan alami jadi langkah terbaik karena minim efek samping manfaatnya sudah banyak dirasakan banyak orang
Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deteksi dini kanker prostat melalui rangkaian pemeriksaan terkait prostat penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan angka kesintasan (survival rate) pasien kanker prostat.
Saat stadium awal kanker prostat, sel kanker masih terlokalisir dalam kelenjar prostat atau di sekitar sejumlah organ terdekat dan diketahui angka harapan hidup dalam kurun waktu 5 tahun mencapai hampir 100 persen.
"Pada stadium lanjut, sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya di luar prostat sehingga angka harapan hidup dalam kurun waktu 5 tahun menurun hingga 30 persen," kata Prof dr Chaidir A. Mochtar, SpU(K), PhD. dari Siloam Hospitals Asri beberapa waktu lalu.
Secara alami, prostat memiliki kecenderungan untuk membesar sejak berusia 40 tahun.
Sebanyak 50 persen pria pada usia 60 tahun mengalami pembesaran prostat.
Pada usia 70 - 80 tahun, persentase pembesaran prostat semakin meningkat hingga 80%. Namun, hanya 25% yang membutuhkan pengobatan.
Baca juga: Kanker Prostat Jadi Ancaman Para Pria, Kenali Gejala, Komplikasi, dan Penanganannya!
Dalam kondisi tertentu terjadi pembengkakan pada kelenjar prostat yang sudah pada posisi akut sehingga memerlukan proses pengangkatan kelenjar prostat yang bermasalah.
Namun layaknya prosedur operasi umumnya, pengangkatan kelenjar prostat juga memiliki risiko komplikasi terutama bila dilakukan pada pria usia lanjut yakni terjadinya disfungsi ereksi atau impotensi.
Pengobatan dengan menggunakan bahan-bahan alami bisa jadi adalah langkah terbaik selain berasal dari bahan alami yang minim efek samping manfaatnya sudah banyak yang merasakan termasuk masalah gangguan prostat.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mencatat senyawa kimia yang terkandung di dalam buah ciplukan dapat mengobati berbagai penyakit seperti pembengkakan kelenjar prostat, kencing manis dan banyak penyakit lainnya tentunya dengan kadar dan proses peracikan yang tepat.
Buah ciplukan banyak mengandung senyawa kimia seperti chlorogenik acid (C27 H44O-H2O), asam sitrun, fisalin, asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, gula, vitamin C dan elaidic acid.
Berikutnya adalah daun tapak liman yang banyak diteliti oleh para ilmuwan karena kandungan flavonoid yang dapat membunuh bakteri dan mengobati berbagai penyakit.
Dikutip dari Journal of Functional Foods in Health Disease, senyawa tapak liman berpotensi untuk melawan kanker, termasuk kanker prostat, kanker kulit, kanker hati, dan kanker lambung.