Jenis Vaksin Anti Rabies, Lengkap dengan Waktu Pemberiannya
Simak jenis vaksin dan serum anti Rabies. Dilengkapi dengan waktu pemberian vaksin anti Rabies.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Whiesa Daniswara
Terdapat dua jenis serum anti rabies, yaitu:
1. Serum Homolog (Human Rabies Immunoglobulin/ HRIG)
Serum ini diberikan bersamaan dengan pemberian VAR hari ke-0
Pemberian serum homolog tidak memerlukan pemeriksaan skin test terhadap penderita sebelumnya.
2. Serum Heterolog
Serum heterolog yang digunkan merupakan serum yang berasal dari serum kuda yaitu Equine Rabies Immunoglobulin (ERIG).
Waktu pemberian serum heterolog dilakukan bersamaan dengan pemberian VAR hari ke-0.
Baca juga: Anak-Anak Lebih Rentan Alami Rabies Dibandingkan Orang Dewasa
Penularan Virus Rabies
Dikutip dari laman Kemkes, virus rabies dapat menular melalui gigitan dari hewan-hewan berdarah panas tersebut.
Selain itu rabies juga dapat ditularkan melalui jilatan atau cakaran hewan yang mengandung virus rabies.
Penularan virus rabies akan lebih cepat apabila terinfeksi pada luka terbuka atau selaput lendir, seperti mulut atau mata.
Mengutip laman Provinsi Sumatera Barat, risiko penularan rabies akan meningkat apabila terdapat sejumlah faktor berikut ini:
1. Bepergian atau tinggal di negara-negara berkembang di mana rabies lebih umum terjadi.
2. Melakukan kegiatan yang dekat dengan binatang liar yang mungkin terinfeksi rabies, seperti menjelajahi gua di mana kelelawar hidup atau berkemah tanpa mengambil tindakan pencegahan untuk mengusir binatang liar jauh dari perkemahan.
3. Bekerja di laboratorium dengan virus rabies.
4. Luka pada kepala, leher atau tangan, yang dapat membantu perjalanan virus rabies ke otak lebih cepat.
5. Memiliki banyak hewan peliharaan, misalnya anjing atau kucing.
Baca juga: Tingkat Kematian Tinggi, Kemenkes Imbau Lakukan Pencucian Usai Digigit Hewan Penular Rabies
Pencegahan Penyakit Rabies
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tidak semua orang yang tergigit hewan berdarah panas akan dapat tertular virus rabies.
Namun, apabila sudah timbul sejumlah gejala yakni takut air, takut angin, takut suara dan cahaya, maka dapat dipastikan kondisi orang tersebut sudah kritis hingga mengarah ke kematian.
Oleh sebab itu, sebelum terlambat, dianjurkan untuk melakukan langkah pencegahan sebagai berikut:
1. Vaksinasi hewan peliharaan secara rutin.
2. Apabila sudah tergigit, segera cuci luka pada gigitan tersebut.
3. Segera lapor ke Puskesmas atau layanan kesehatan terdekat.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)