Waspadai Peningkatan Risiko Kasus Rabies, DKI Jakarta Tunjuk Dua RS Rujukan
emerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mewaspadai risiko peningkatan kasus gigitan hewan penularan rabies (GHPR).
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mewaspadai risiko peningkatan kasus gigitan hewan penularan rabies (GHPR).
Akhir-akhir ini kasus rabies menghebohkan daerah Bali seorang anak meninggal dunia karena gigitan anjing.
Baca juga: Cegah Keparahan Saat Terinfeksi Rabies, Lakukan Tiga Hal ini Jika Tergigit Anjing
Melihat kondisi ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk penyediaan vaksin atau serum.
"Jumlah stok anti rabies masih cukup disedikan gratis," kata Kepala Seksi Surveillance, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr Ngabila Salama kepada wartawan dikutip Rabu (21/6/2023).
Ia menyebut, vaksin atau serum diberikan di dua rumah sakit rujukan GPHR di Jakarta yaitu RSUD Tarakan dan RSPI Sulianti Suroso.
Adapun jumlah vaksin di kedua RS itu adalah masing-masing 100 vial.
Baca juga: Stok Vaksin Rabies di Kabupaten Sintang Menipis, Hanya Tersisa 3.790 Vial untuk Dua Hari
Ngabila menjelaskan, telah terjadi tren kenaikan kasus GPHR dari laporan rumah sakit di Jakarta.
Pada tahun 2022 ada 2669 kasus.
Sementara pada tahun ini atau 2023 terdapat 1.528 kasus sampai dengan 19 Mei 2023.
"Masyarakat kami minta tetap waspada, jangan panik. Bagi yang memiliki hewan peliharaan lakukan vaksinasi rabies berkala untuk mencegah komplikasi dan kematian," jelas Ngabila.
Gigitan hewan penularan rabies tidak hanya disebabkan oleh gigitan anjing tetapi juga bisa pada kucing, monyet, kera kelelawar dan lain-lain yang membawa virus rabies.
Sementara untuk gejala dari hewan yang memiliki rabies diantaranya lebih agitasi, kejang ada kelumpuhan di organ tubuh tertentu, banyak mengeluarkan liur atau hipersalisasi dan batuk atau pilek
Jangan Panik, Lakukan Hal ini Jika Tergigit
Jika tergigit hewan pembawa rabies masyarakat diminta untuk tidak panik.
Bersihkan area yang tergigit dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit dan jaga agar luka tidak terinfeksi.
Segera bawa ke IGD dua RS rujukan di Jakarta.
"Tata laksana lebih lanjut adalah pencegahan komplikasi dengan pemberian vaksin anti rabies secara gratis," kata dia.