Belum Ditemukan di Indonesia, Pakar Ingarkan Pentingnya Pencegahan Virus OZ, Waspada Hewan Liar
Meski belum ditemukan di Indonesia, pakar kesehatan Global Dicky Budiman tekankan pencegahan. Salah satunya waspada hewan liar.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Jepang umumkan satu kematian akibat terinfeksi virus OZ.
Virus Oz adalah anggota baru dari genus Thogotovirus yang diisolasi dari kumpulan tiga nimfa (hewan muda yang menyerupai hewan dewasa) kutu Amblyomma testudinarium.
Baca juga: Jepang Konfirmasi Satu Kematian Akibat Virus OZ, Pakar Sebut Ada Potensi Masuk ke Indonesia
Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan sebut jika virus ini belum masuk ke Indonesia.
Meski belum ditemukan di Indonesia, Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman tekankan pencegahan.
Menurutnya pencegahan lebih baik. Apa lagi Indonesia kaya akan dengan jenis fauna, khususnya mamalia.
"Apa lagi ini (jelang) Idul Adha, kesehatan hewan penting. Banyak penyakit yang ditularkan oleh hewan itu," ungkapnya pada Tribunnews, Rabu (28/6/2023).
Baca juga: Kemenkes: Virus Oz Dapat Sebabkan Radang Otak, Pneumonia, hingga Kematian
Langkah awal yang perlu dilakukan bisa dimulai dengan pemilihan hewan yang sehat untuk dikonsumsi.
Kedua, melakukan perlindungan diri terutama ketika berada daerah peternakan.
"Para pekerja dipeternakan harus diberikan pemahaman literasi, sanitasi yang baik. Menggunakan sarung tangan, baju dan celana panjang, pakai masker dan sepatu boat. Hal seperti ini harus jadi budaya," papar Dicky.
Ketiga, menjaga lingkungan agar tetap bersih dan kutu harus dibasmi.
Hewannya harus dipelihara dengan sehat, dan peternakan harus selalu bersih.
Baca juga: Mengenal Virus Oz yang Buat Seorang Wanita di Jepang Tewas dan jadi Kematian Pertama di Dunia
Selain itu ia pun menghimbau masyarakat untuk meminimalisir kontak dengan hewan liar.
Kalau terkena gigitan atau cakaran hingga sengatan kutu, segera ke dokter untuk mengurangi risiko infeksi.
Lebih lanjut, karena tegolong baru, belum diketahui dampak pasti dari virus OZ.
"Namun mengingat keluarga Thogotovirus ini memberikan dampak serius pada manusia, jadi sangat masuk akal menganggap virus OZ ini sebagai ancaman potensial bagi manusia," jelas Dicky.
Meski begitu virus OZ tidak sampai berpotensi jadi pandemi.
"Sangat masuk akal menganggap virus OZ ini sebagai ancaman potensial bagi manusia. (Tapi) bicara pandemi tidak (berpotensi), kalau kejadian luar biasa (KLB) bisa berpotensi," tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.