Wali Kota Semarang Dapat Penghargaan Penggerak Pencegah Stunting dari Tribun Network
Kota Semarang jadi kota yang berhasil menurunkan angka stunting cukup signifikan dari 21,3 persen pada tahun 2021 menjadi 10,4 persen tahun 2022
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu jadi salah satu penerima penghargaan Penggerak Cegah Stunting Tahun 2023 oleh Tribun Network.
Penghargaan ini diberikan oleh CEO Tribun Network, Dahlan Dahi dan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dalam acara yang diselenggarakan di Studio I Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, pada Senin (17/7/2023).
Baca juga: Terima Penghargaan Tribun Network, Megawati Jadi Inspirator dan Penggerak Cegah Stunting
Penghargaan ini diterima lantaran Kota Semarang jadi kota yang berhasil menurunkan angka stunting cukup signifikan dari 21,3 persen pada tahun 2021 menjadi 10,4 persen tahun 2022 atau berhasil menurunkan stunting sebesar 11 persen dalam kurun 1 tahun.
Mbak Ita sapaan akrab Hevearita mengatakan Kota Semarang punya tagline bergerak bersama dalam upaya penurunan angka stunting.
Yakni di mana perangkat pemerintah kota bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Kementerian Kesehatan serta tim penggerak PKK melakukan kegiatan bersama dengan anggaran yang dikumpulkan ke dalan satu prioritas tersebut.
Baca juga: Tribun Network-BKKBN Beri Penghargaan Inspirator dan Penggerak Cegah Stunting
“Jadi di kota semarang kami punya tdgline bergerak bersama. Jadi semua stakeholder baik dari pemkot Semarang, BKKBN, Kemenkes bergerak termasuk tim penggerak PKK melakukan kegiatan bersama,” kata Ita.
Selain itu Ita mengatakan Pemkot Semarang juga turut melibatkan generasi muda dalam sosialisasi stunting. Yakni para anak muda tersebut mengajak teman-temannya untuk tidak menikah muda.
Program Dahsyat yaitu Dapur Sehat Atasi Stunting, juga dibentuk yang terinspirasi buku buatan dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang berisi resep-resep masakan sehat dan murah tapi membantu pemenuhan gizi anak-anak.
“Dari buku itu kita implementasikan di semua dasawisma tim penggerak PKK sehingga ini yang menjadi salah satu penyebab turunnya stunting karena ibu - ibu diajak masak,” katanya.
Baca juga: Berupaya Turunkan Angka Prevalensi Stunting, Remaja Perlu Tahu Soal Pola Asuh Anak Sejak Dini
Ada pula program Rumah Pelita yang dibentuk untuk menangani baduta atau bayi dua tahun penderita stunting. Lewat Rumah Pelita ini baduta diberi makanan bergizi dan pola asuh yang sesuai.
“Mungkin ini bisa dijadikan contoh juga bahwa dalam waktu 3 bulan anak anak ini naik sekitar setengah kilogram dan tingginya tumbuh sekitar 0,5-1 cm,” kata Ita.