Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Baby Blues dengan Postpartum Depression
Kehadiran anak mendorong sebagian ibu mengalami perubahan emosional. Perubahan ini bisa memunculkan baby blues dan postpartum depression.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran buah hati tentu menjadi sumber kebahagiaan bagi orangtua.
Namun, kehadiran anak mendorong terjadinya banyak perubahan yang besar, termasuk dari sisi emosional.
Perubahan ini bisa memunculkan kondisi mental seperti baby blues hingga postpartum depression.
Nah, meskipun tampak serupa, baby blues memiliki perbedaan yang jauh signifikan dengan postpartum depression.
Hal ini diungkapkan oleh psikolog klinis Nuran Abdat, M.Psi.
Menurut Nuran, Baby blues syndrome adalah gangguan kesehatan mental yang dialami wanita pasca melahirkan.
Hampir 80 persen perempuan yang melahirkan mengalami baby blues.
"Terjadi 2-3 hari setelah melahirkan dengan durasi 2 minggu setelah melahirkan," ungkapnya pada media briefing virtual yang dilaksanakan Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kamis (3/8/2023).
Baca juga: Usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan sang Suami, Hanum Mega Curhat Takut Baby Blues Pasca-melahirkan
Ibu mengalami perubahan emosi yang naik turun atau mood swing.
Muncul rasa sedih cukup luar biasa, mudah lupa, sulit konsentrasi dan sensitif lebih tinggi.
Selain itu, ibu sering kali menangis. Tidur tidak cukup berkualitas.
Dan sering merasa cemas karena takut tidak mampu merawat baik dengan seutuhnya.
Sedangkan postpartum depression punya perbedaan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.