Tambah Lagi Praktisi Medis Yang Bantah BPA Berpotensi Sebabkan Kemandulan
kandungan tersebut juga berada di banyak kemasan pangan, apalagi kemasan kaleng. Sedangkan kandungan BPA dalam kemasan galon guna ulang sangat kecil d
Editor: Vincentius Haru Pamungkas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar kesehatan reproduksi, dokter Mohammad Caesario membantah asumsi yang menyebutkan bahwa meminum air galon guna ulang dapat menyebabkan kemandulan. Dia menegaskan bahwa tidak ada korelasi meminum air galon dengan gangguan reproduksi manusia.
"Dari dulu kan kita juga research, kita butuh air kan untuk metabolisme tubuh kita," kata Mohammad Caesario di Jakarta.
Dia menghimbau masyarakat agar tidak terpengaruh dengan kabar yang menyebutkan bahwa meminum air galon berpotensi memicu infertilitas, mengurangi kualitas sperma, terganggunya libido dan kesulitan mengalami ejakulasi. Dia melanjutkan, air galon guna ulang sejak dulu hingga saat ini banyak sekali digunakan masyarakat global.
Dia juga meminta publik untuk menelaah kembali setiap informasi yang disebarkan di dunia maya. Karena menurutnya, informasi yang menyebutkan bahwa meminum air galon guna ulang dapat memicu kemandulan merupakan suatu pembodohan publik.
"Minum air galon jadi mandul, itu kan satu pembodohan," katanya.
Sebelumnya, beredar informasi menyesatkan yang menyebut bahwa meminum air galon guna ulang dapat dapat menimbulkan gangguan kesuburan dan seksual pada pria dan wanita. Kandungan zat Bisphenol A (BPA) kemudian disalahkan atas gangguan-gangguan tersebut.
Padahal, kandungan tersebut juga berada di banyak kemasan pangan, apalagi kemasan kaleng. Sedangkan kandungan BPA dalam kemasan galon guna ulang sangat kecil dan telah dinyatakan aman oleh berbagai kalangan.
Seperti Dokter spesialis kandungan Boyke Dian Nugraha yang membantah dampak BPA ke manusia. Dia menjelaskan bahwa hingga kini belum ada satu penelitian pun yang membuktikan zat BPA bisa berdampak negatif bagi manusia.
Pakar seksologi itu mengungkapkan kalau penyebab utama terjadinya infertilitas pada pasangan suami istri adalah karena merokok. Hal itu disebabkan partikel-partikel gas yang terdapat di dalam rokok itu bisa merusak sperma pada pria dan organ reproduksi wanita.
"Artinya, dampak negatif dari BPA hanya dugaan-dugaan dan isu-isu saja," katanya.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menerangkan bahwa tidak ada hubungan antara kandungan BPA dalam galon kemasan isi ulang dengan gangguan kehamilan apalagi kemandulan. Dia melanjutkan, belum ada pembuktian valid dan benar terkait dampak BPA ke tubuh sehingga masih diperlukan penelitian yang lebih besar lagi.
"Belum ada penelitian yang konsisten dan dapat dibuktikan terkait efek dari air mineral kemasan," kata mantan Bupati Kulon Progo itu.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga telah menegaskan bahwa air kemasan galon isi ulang aman untuk digunakan, baik oleh anak-anak dan ibu hamil. Menurutnya, isu-isu seputar bahaya penggunaan air kemasan air guna ulang merupakan berita bohong.
"(air kemasan galon guna ulang) Aman. Itu (isu bahaya air kemasan galon gunaulang) hoax," katanya.