Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Efek Radiasi Ultraviolet pada Kondisi Kulit, Picu Kerusakan Skin Barrier hingga Kanker Kulit

Paparan sinar matahari secara langsung pada kulit tanpa perlindungan dapat menyebabkan kerusakan skin barrier hingga memicu kanker kulit.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Efek Radiasi Ultraviolet pada Kondisi Kulit, Picu Kerusakan Skin Barrier hingga Kanker Kulit
https://bestofthesouthbay.com
ILUSTRASI - Perlu diketahui, paparan sinar matahari secara langsung pada kulit tanpa perlindungan dapat menyebabkan kerusakan skin barrier hingga memicu kanker kulit. 

Lapotan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah masa pandemi virus corona (Covid-19) diubah pemerintah menjadi endemik, aktivitas di luar ruangan pun kembali seperti biasanya.

Banyak perkantoran yang mulai menerapkan 100 persen Work From Office (WFO) dan meninggalkan konsep Work From Home (WFH) yang diterapkan selama masa pandemi.

Konsep WFO inilah yang membuat banyak masyarakat kini terkena paparan sinar matahari yang lebih tinggi.

Perlu diketahui, paparan sinar matahari secara langsung pada kulit tanpa perlindungan dapat menyebabkan kerusakan skin barrier hingga memicu kanker kulit.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun turut memberikan peringatan terkait peningkatan index sinar ultraviolet (UV) di Indonesia.

Baca juga: WFH Dinilai Tak Efektif Kurangi Polusi Udara di Jakarta

Lalu apa saja efek UV pada kulit?

BERITA TERKAIT

Dikutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Sabtu (19/8/2023), radiasi ultraviolet (UV) merupakan bentuk radiasi non pengion yang dipancarkan oleh matahari dan sumber buatan seperti tanning bed.

Meskipun memiliki beberapa manfaat bagi manusia, termasuk memberikan Vitamin D pada tubuh, UV juga dapat menimbulkan risiko kesehatan.

Efek akut yang paling terkenal dari paparan sinar UV yang berlebihan adalah eritema, kemerahan pada kulit yang disebut sunburn.

Selain itu, sebagian besar orang akan mengalami kondisi kulit kecokelatan akibat rangsangan sinar UV terhadap produksi melanin yang terjadi dalam beberapa hari setelah paparan.

Efek adaptif lebih lanjut adalah penebalan lapisan terluar kulit yang melemahkan penetrasi UV ke lapisan kulit yang lebih dalam.

Dua perubahan tersebut merupakan tanda kerusakan pada kulit.

Perlu diketahui, kerentanan terhadap kerusakan kulit tergantung pada jenis kulit.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas