Cerita Kenzie, Balita Obesitas Asal Bekasi Dapat Pelayanan JKN Mudah, Cepat dan Setara
Muhammad Kenzi Alfaro, bayi 22 bulan asal Desa Pusaka Jaya, Kabupaten Bekasi, mengalami obesitas dengan berat badan yang sempat menembus 27 kg.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
Dikutip dari laman BPJS, skrining ini hanya dilakukan minimal sekali setiap tahun dan dapat diikuti oleh seluruh peserta JKN khususnya yang berusia >15 tahun. Setiap tahun, peserta dapat melakukan skrining ulang sehingga kondisi kesehatan peserta dapat terus dipantau.
Tindak lanjut dari hasil skrining kesehatan oleh FKTP sangat penting dilakukan untuk mencegah keberlanjutan dari penyakit yang terdeteksi termasuk obesitas dan menjamin kualitas hidup peserta JKN.
Tips Mencegah Obesitas pada Anak
Plt Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dr. Lovely Daisy, MKM mengatakan obesitas sangat berisiko pada anak.
Karena itu diperlukan pemantauan pertumbuhan pada anak setiap bulan. Hal ini penting, jika ditemukan gangguan pertumbuhan baik kekurangan maupun kelebihan gizi maka intervensi bisa cepat dilakukan.
Dia membagikan tips pencegahan obesitas pada anak. Pertama, dengan mengatur pola makan, seperti harus terjadwal, makan makanan pokok 3 kali sehari, dan makan makanan selingan dua kali sehari.
''Rutin melakukan aktivitas fisik dan orang tua harus menyediakan makanan yang bergizi seimbang dan membantu anak belajar lebih selektif dan sehat terhadap makanan yang dikonsumsi,'' katanya pada konferensi pers di gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa (11/7) lalu.
Gula Berlebih Picu Obesitas
Dokter spesialis gizi klinik di RSIA Melinda Bandung, Johanes Casay Chandrawinata menuturkan, sama seperti orang dewasa jika anak kelebihan konsumsi gula maka yang timbul adalah masalah kesehatan atau penyakit, seperti obesitas bahkan diabetes melitus.
"Perlu dibatasi konsumsinya. Secara spesifik anak tidak memiliki batasam aman konsumsi gula dalam sehari. Tapi orangtua harus mencukupkan kebutuhan hariannya," terang dokter Johanes kepada Tribunnews.com
Ia memaparkan, gula tetap dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi sepanjang hari tentu dengan jumlah yang terbatas atau tidak berlebihan. Gula bisa didapatkan dari sejumlah makanan, mulai dari nasi atau jenis karbohidrat lain hingga buah-buahan.
Artinya dalam keseharian, anak-anak cukup diberi makan 3 kali sehari dengan karbohidrat seperti nasi dan sumber lain, lalu lemak dan protein, serta sayur dan buah.
"Jangan dari awal mpasi anak sudah diberi makanan atau minuman yang manis-manis. Dikhawatirkan ada penyakit nantinya. Beri kecukupan gula dengan makan 3 kali sehari dengan gizi seimbang dan lengkap. Nggak perlu jajanan yang manis, nanti malah obesitas atau kena diabetes," jelas dia.