Ibu Pekerja Kerap Alami Kendala Dalam Pemberian ASI Eksklusif , Wamenkes Harap Dukungan Lingkungan
Wakil Menteri Kesehatan Prof Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan bagi ibu bekerja, pemberian ASI eksklusif kadang menjadi kendala.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyusui atau pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat penting bagi ibu dan anak untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi.
Menyusui merupakan salah satu investasi terbaik bagi bangsa, karena ASI adalah makanan terbaik bagi bayi untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Baca juga: Peran Ayah Agar ASI Eksklusif Ibu Pekerja Dapat Melimpah
Namun, Wakil Menteri Kesehatan Prof Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan bagi ibu bekerja, pemberian ASI eksklusif kadang menjadi kendala.
"Yang menjadi permasalahan utamanya itu ada pada lingkungan tempat kerja dan juga keluarga," ungkap Dante pada keterangan resmi, Selasa (5/9/2023).
Padahal, kata Dante permasalahan utama terdapat pada dukungan lingkungan baik di tempat kerja ataupun keluarga.
Baca juga: Pemberian ASI Eksklusif Berperan Penting Cegah Stunting
Dante mengatakan berbagai dukungan dapat dilakukan, agar ibu bisa bekerja dan terus menyusui.
Dukungan tersebut bisa berupa moral dari anggota keluarga, perusahaan atau pemberi kerja yaitu dengan menyediakan fasilitas untuk ibu menyusui.
Pemerintah juga berperan membuat regulasi yang mendukung praktik menyusui.
Serta, meningkatkan pembinaan dan pengawasan di tempat kerja.
Khususnya ibu menyusui yang sedang bekerja agar berusaha untuk tetap memberi ASI eksklusif.
"Sementara dukungan masyarakat agar ibu bekerja dapat terus menyusui, bisa dimulai dengan membangun lingkungan yang suportif," tutur Dante.
Regulasi terkait Hak ibu menyusui sebenarnya telah tertuang dalam peraturan pemerintah nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI eksklusif.