Ibu yang Ingin Buang Bayinya di Rel KRL Diduga Alami Baby Blues dan Depresi, Ini Analisa Psikolog
Langkah nekat ibu yang ingin buang bayi di rel KRL diduga alami sindrom baby blues yang berujung postpartum depression.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
*Waspada, Baby Blues Bisa Berujung Postpartum Jika Tidak Tertangani*
Hanya saja, ada hal lain yang perlu diwaspadai oleh ibu.
Yaitu apa bila baby blues tidak juga hilang setelah tiga minggu.
"Cuma, yang kadang terjadi ketika tidak hilang-hilang, sudah tidak disebut dengan baby blues lagi. Tapi masuknya ke pospartum depression. Ini agak beda dengan baby blues," jelas Nirmala.
Ibu, khususnya keluarga sudah perlu waspada kalau kondisi ibu belum juga stabil.
"Kok masih belum stabil. Masih gelisah, mood berantakan. Rasa ini masih besar, tidak berkurang atau makin besar. Perlu curiga," tegasnya.
Postpartum Depression, menurut Nirmala memang perlu penanganan lebih lanjut.
Beberapa gejala yang bisa dikenali ada ibu merasa putus asa.
Sedih secara terus menerus, merasa tidak berdaya dan paling sering adalah selalu merasa sendiri.
Saat Pospartum depression, ibu juga bisa mengalami serangan panik atau kecemasan yang berlebihan.
Ibu juga merasa tidak bisa menjadi orangtua yang baik. Dan tidak terbentuknya bonding antara ibu dan anak.
"Tidak terbentuk bonding-nya. Makanya kadang muncul pada kasus lebih berat muncul keinginan mengakhiri hidupnya, mengakhiri hidup bayinya. Karena tidak tercipta bonding tadi," jelas Nirmala