TRIBUNNEWS.COM - Penyakit gula darah tinggi atau yang biasa disebut dengan diabetes, merupakan salah satu penyakit kronis (jangka panjang) yang masih menjadi momok bagi masyarakat dan perlu kewaspadaan tinggi.

Tanda utama dari diabetes adalah meningkatnya kadar gula darah (glukosa) melebihi nilai normal.

Sementara itu, penyakit diabetes terjadi ketika tubuh penderitanya tidak memiliki kemampuan untuk mengambil gula (glukosa) ke dalam sel dan menggunakannya sebagai energi.

Hal tersebut akan menyebabkan penumpukan gula ekstra dalam aliran darah tubuh.

Di Indonesia, pada tahun 2023 ini sebanyak 13 persen atau sejumlah 35 juta dari 270 juta masyarakat Indonesia menderita diabetes menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga mengaku bahwa pada beberapa tahun terakhir penderita diabetes mengalami peningkatan yang signifikan.

Tidak hanya menyerang orang dewasa, penyakit ini juga menyerang anak-anak.

Prevalensi anak penderita diabetes tercatat sebesar 2 per 100.000 penduduk pada Januari 2023. Jumlah itu meningkat signifikan hingga 70 kali lipat dibandingkan pada 2010 yang hanya sebesar 0,-028 per 100.000 penduduk.

Sementara itu, komplikasi atau dampak dari diabetes akan berkembang secara bertahap. Semakin lama seseorang mengidap diabetes maka semakin tidak terkontrol penyakitnya dan semakin tinggi pula risiko komplikasi.

Beberapa kemungkinan komplikasi diabetes diantaranya adalah seperti meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular, kerusakan mata (retinopati), kerusakan saraf (neuropati), serangan jantung dan stroke, infeksi kaki yang berat (menyebabkan gangren, dapat mengakibatkan amputasi), gagal ginjal stadium akhir, disfungsi seksual hingga yang paling fatal dapat menyebabkan kematian.

Bahayanya penyakit diabetes tersebut tentunya memerlukan perhatian dan pengobatan khusus bagi pengidapnya.

Sekarang ini, biaya pengobatan penyakit diabetes terbilang tidak murah dan bahkan bisa dikatakan mahal.

Biaya perawatan diabetes yang disertai komplikasi diperkirakan mencapai Rp11 juta hingga Rp14 juta per tahunnya untuk satu orang.

Mahalnya biaya pengobatan diabetes tersebut membuat obat herbal Bio Insuleaf menjadi solusi pengobatan diabetes yang banyak direkomendasikan oleh masyarakat Indonesia.