Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Wamenkes Dante Sebut Layanan Kesehatan Berbasis Teknologi Membantu Tingkat Pelayanan ke Masyarakat

Dante Saksono Harbuwono menyebut layanan kesehatan berbasis teknologi bisa membantu meningkatkan pelayanan ke masyarakat.

Editor: Dodi Esvandi
zoom-in Wamenkes Dante Sebut Layanan Kesehatan Berbasis Teknologi Membantu Tingkat Pelayanan ke Masyarakat
HANDOUT
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono (dua kanan) di acara Opening Ceremony HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition, di Jakarta, Selasa (19/9/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyebut layanan kesehatan berbasis teknologi bisa membantu meningkatkan pelayanan ke masyarakat.

Dante menyebut masa pandemi Covid-19 telah membawa banyak pelajaran dan perubahan bagi sistem kesehatan di Indonesia.

“Saya percaya bahwa meningkatkan layanan kesehatan menggunakan teknologi dapat memberikan kendali pada masyarakat, terutama pasien dalam mengontrol kesehatan serta menyediakan alat dan fasilitas yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik,” kata Dante dalam sambutannya di acara Opening Ceremony HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition, di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Dijelaskan Dante, sejak pandemi Kementerian Kesehatan semakin fokus mengembangkan ekosistem yang berkelanjutan dan terintegrasi.

Tidak hanya untuk melakukan tracing pengguna saja, tetapi juga untuk mengembangkan bahan baku farmasi, vaksin, produk biologis, dan perangkat kesehatan.

Maka itu, Kemenkes berkomitmen menghubungkan industri lokal dengan sektor-sektor lainnya dan perusahaan dunia, dengan harapan dapat membangun sistem kesehatan yang memadai dan mumpuni.

Baca juga: Konsumen Minta Kemenkes Lebih Adil dalam Melibatkan Stakeholder soal Aturan Turunan UU Kesehatan

Dante juga mengungkapkan dua pencapaian dan target terbesar Kemenkes, terutama dalam mengantisipasi bonus demografi yang terjadi di Indonesia dari sisi pelayanan kesehatan.

Berita Rekomendasi

Dante menjelaskan bahwa saat ini Indonesia telah mempresentasikan industri perangkat medis dan mencari peluang investasi potensial dengan berbagai negara seperti Tiongkok, Jerman, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.

“Menurut proyeksi, tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan Indonesia mencapai 12 persen. Artinya, Indonesia masih membutuhkan komoditas kesehatan inovatif yang belum terpenuhi. Estimasinya akan ada peningkatan permintaan empat kali lipat untuk kebutuhan perangkat kesehatan dan farmasi untuk memenuhi fasilitas 60 ribu faskes dalam melayani 270 juta rakyat Indonesia,” ujarnya.

Pencapaian berikutnya adalah berhasilnya perubahan aplikasi garapan Kemenkes, PeduliLindungi menjadi SATUSEHAT.

PeduliLindungi adalah sebuah aplikasi yang dirancang secara khusus untuk mendeteksi dan melacak kasus COVID-19 ketika pandemi berlangsung.

Baca juga: Kemenkes Diminta Libatkan Ekosistem Tembakau pada Penyusunan Aturan Turunan UU Kesehatan

Namun seiring menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia, aplikasi ini bertransformasi menjadi SATUSEHAT.


SATUSEHAT adalah platform telemedicine menstandarisasi protokol pertukaran data dan mengintegrasikan ekosistem kesehatan Indonesia dan menggunakan menggunakan big data dan kecerdasan buatan dalam membuat kebijakan.

Jumlah pengguna aktif di SATUSEHAT saat ini telah lebih dari 111 juta orang.

Setiaji, Ketua Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan mengatakan tahun ini menjadi tonggak sejarah transformasi teknologi kesehatan di Indonesia.

“Setelah pandemi Covid-19 mulai terkendali, kami terus mengembangkan strategi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga dan memperkuat ketahanan kesehatan kami,” ujarnya.

Baca juga: Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Kemenkes Buka Ruang Partisipasi Publik 

Setiaji berkata bahwa kendala paling menantang di Indonesia adalah mengumpulkan data yang akurat.

Namun dengan dukungan dan kerja sama tim dalam Kementerian Kesehatan, pengumpulan, olah, dan analisis data dapat berhasil dilakukan.
Hal ini juga dianggap sebagai salah satu puncak utama kesehatan Kemenkes dalam melayani masyarakat Indonesia.

“Mengingat pentingnya hal ini, terbukti dari keberhasilan negara-negara di seluruh dunia, terdapat potensi kolaborasi di antara kita. Membangun kepercayaan di antara kita dan memantapkan komitmen kita untuk sistem pelayanan kesehatan yang lebih baik di masa depan, kolaborasi yang sinergis, tersinkronisasi, dan tertata dengan baik dapat terjalin,” tambahnya.

HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition adalah acara tahunan yang diadakan oleh Healthcare Information and Management Systems Society (HIMSS), sebuah lembaga kesehatan nirlaba dari Amerika Serikat yang fokus terhadap digitalisasi layanan kesehatan untuk mewujudkan akses yang inklusif bagi seluruh masyarakat.

Tahun ini HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition akan berlangsung pada 18-21 September 2023 dan mengusung tema “Health that Connects + Tech that Cares”.

Baca juga: Masih Jadi Masalah Kesehatan, Kemenkes Tetapkan Empat Strategi Kendalikan TB

Konferensi kesehatan digital ini akan membahas bagaimana teknologi, data real-time, dan layanan kesehatan terkini berbasis nilai (value-based healthcare) dapat mengoptimalkan kesehatan manusia.

Dante mengatakan terpilihnya kembali Indonesia sebagai tuan rumah dalam acara tahunan ini merupakan suatu kebanggaan.

Terutama mengingat visi HIMSS23 APAC juga sejalan dengan agenda Kementerian Kesehatan dalam melakukan transformasi dan kolaborasi sistem kesehatan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas