Angka Kematian Bayi Bisa Diturunkan dengan KB Modern
Angka kematian bayi bisa diturunkan melalui program keluarga berencana (KB) modern.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Angka kematian bayi bisa diturunkan melalui program keluarga berencana (KB) modern.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)
Baca juga: Hari Kontrasepsi Sedunia, BKKBN Tingkatkan Pemakaian Kontrasepsi untuk Turunkan Angka Kematian Bayi
“Menurunkan angka kematian bayi dilakukan dengan peningkatan pemakaian KB, khususnya untuk KB modern," ungkapnya pada peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day tahun 2023, Selasa (26/09/2023).
Kematian Ibu atau kematian bayi dapat disebabkan oleh jarak kelahiran yang terlalu dekat.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka KB Pascapersalinan terus ditingkatkan.
Baca juga: Mitos atau Fakta, KB Suntik Bisa Bikin Gemuk dan Tidak Haid?
Khususnya untuk metode kontrasepsi jangka panjang) yang lebih efektif (MKJP).”
Angka kematian bayi di Indonesia saat ini sudah menurun.
Dari 145 per 1.000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk (SP) tahun 1971, menjadi 26 per 1.000 kelahiran hidup pada SP tahun 2010.
Saat ini angka kematian bayi menjadi 16,85 per 1.000 kelahiran hidup hasil Long Form SP 2020.
Dalam implementasi pelayanan KB di lapangan, BKKBN berkolaborasi bersama dengan TNI.
Yaitu melalui penguatan dan percepatan pencapaian sasaran Program Bangga Kencana serta Percepatan Penurunan Stunting.
“Dioerlikan peran serta aktif dari jajaran TNI untuk membantu menggerakkan calon peserta KB. Dan memberikan pelayanan KB yang berkualitas di Fasyankes milik TNI atau Fasyankes lainnya,” ucap dr Hasto.
Dokter Hasto menyebutkan seluruh Perwakilan BKKBN Provinsi dan DPPAPP Provinsi DKI Jakarta telah mendistribusikan target pelayanan KB sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota,
“Total target pelayanan KB dalam rangka Pekan Pelayanan KB Hari Kontrasepsi Sedunia 2023 yang dimulai tanggal 26 September – 4 Oktober 2023 adalah sebanyak 1.484.747 akseptor,” kata Hasto lagi.
Oleh karena itu, dalam acara bertema “Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting, Hasto berharap capaian akseptor dalam momentum kali ini dapat dimaksimalkan.