Cegah dan Atasi Sakit Leher di Usia Produktif dengan Cara Ini
Nyeri leher memang kerap dikeluhkan. Apalagi di usia produktif, nyeri leher sudha sering ditemui.
Penulis: Putri Pramestianggraini
TRIBUNHEALTH.COM - Serngklai leher terasa nyeri keyyika menahan kepala pada satu posisi terlalu lama, seperti saat mengemudi atau bekerja di depan layar laptop dan komputer.
Sakit pada leher juga kerap disertai dengan kekakuan dan ketegangan otot, kesulitan menggerakkan kepala dan juga nyeri di kepala.
Jika mengalami keluhan nyeri di leher, tentunya harus waspada dan segera melakukan pemeriksaan jika mengalami slaah satu gejala seperti nyeri yang sangat intens dan tak kunjung membaik dalam beberapa hari, disertai penurunan berat badan, demam menjalar ke bahu atau lengan, serta tungkai dan otot yang terasa lemah.
Baca : drg. Andi Tajrin: Baiknya Mengunyah Dua Sisi Apapun Kejadiannya, Ini Alasannya
Apa Penyebab Sakit Leher?
Melansir mayapadahospital.com, sakit leher bisa tejradi karena beberapa kondisi seperti:
- Otot tegang
- Pengapuran sendi
- Safar terjepit
- Riwayat cedera (trauma) pada leher
- Kasus peradangan (pada sendi, selaput otak, hingga tumor)
Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Tulang Belakang dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Starifulkani Arif, SpOT (K) Spine menjelaskan, “Biasanya, seseorang mengalami ketegangan otot karena postur tubuh kurang baik dari suatu aktivitas, seperti terlalu lama membungkuk di depan gawai atau membaca di tempat tidur. Seiring bertambahnya usia, seseorang juga berpotensi mengalami pengapuran sendi dan menyebabkan sendi aus di mana kondisi ini menimbulkan pertumbuhan tulang di tepi tulang (taji tulang) sehingga menyebabkan nyeri saat gerak. Kemudian, sakit leher karena kondisi saraf terjepit juga bisa terjadi akibat adanya pergeseran tulang atau bantalan antar tulang yang menonjol keluar. Sedangkan penyebab nyeri leher akibat trauma, biasanya terjadi karena kecelakaan yang mengakibatkan kepala tersentak ke belakang, kemudian ke depan sehingga meregangkan jaringan lunak pada struktur leher secara cepat dan mendadak.”
Baca Juga : Benarkah Keputihan Bisa Terjadi Akibat Hubungan Seks? Ini Kata dr. Putri Anitasari Sp. KK
Tips Mencegah Sakit Leher
Sobat sehat bisa melakukan beberapa langkah pencegahan sakit leher dengan cara memperhatikan postur tubuh ketika beraktivitas.
- Pertama, selama berdiri dan duduk pastikan posisi bahu tegak lurus dengan pinggul, posisi telinga berada tepat di atas bahu Selain itu usahakan kepala tetap tegak ketika menggunakan gawai daripada menekuk leher ke bawah untuk melihat gawai.
- Kedua, jika seseorang di posisi duduk terlalu lama seperti ketika lembur atau perjalanan jauh, sempatkan meregangkan leher dan bahu beberpa kali.
- Ketiga, sesuaikan tinggi meja dan kursi agar layar laptop atau komputer sejajar dengan mata. Sebaiknya posisi lutut lebih rendah darupada pinggul dan gunakan kursi yang memiliki sandaran tangan.
- Keempat, hindari penggunaan tas dengan tali atau strap pada bahujika membawa beban yang berat karena bisa menyebabkan ketegangan otot.
- Kelima, sobat sehat perlu memperhatikan posisi tidur dengan memposisikan kepala dan leher sejajar dengan tubuh. Gunakan bantal kecil di bawah leher dan paha untuk mengistirahatkan otot-otot tulang belakang.
Jika sakit leher tak kunjung sembuh, kapan harus ke rumah sakit?
Biasanya sakit leher memang bisa sembih sendiri, tapi ada juga bebera[a cara medis untuk mengatasinya.
Cara-cara medis yang bisa dilakukan seperti pemberian obat untuk mengatasi nyeri sesuai tingkat keparahan, fisioterapi dengan panas atau gelombang ultrasonik atau stimulasi listrik, latihan fisik penggunaan penyangga leher (cervical colar) atau akupunktur.
Baca Juga : Minum Minuman Herbal Ini, dr. Zaidul Akbar: Tubuh Segar dan BAB Lancar
Selain itu, bila nyeri leher tak kunjung membaik dengan pengobatan sebelumnya, maka bisa dilakukan beberapa tindakan medis secara khusus seperti pemberian obat suntik (injeksi) anti peradangan pada area saraf penyebab nyeri, anlasi radiofrekuensi untuk menghambat saraf penghantar rasa nyeri, hingga operasi tulang leher bila nyeri terjadi karena adanya kelainan parah pada struktur tulang leher.
Pengobatan Sakit Leher
Jika sobat sehat ternyata harus menjalani operasi tulang lehr, maka bisa memilih opsi untuk menjalaninya dengan luka sayat yang jauh lebih kecil.
hal ini disebut dengan teknik operasi minumal invasif. Seiring dengan berkembangnya teknologi di dunia kedokteran, operasi ini dilakukan dengan peralatan bedah canggih seperti endoskopi (teropong).
“Saat prosedur endoskopi dilakukan, dokter dapat melakukan pembebasan jepitan pada saraf maupun pemasangan pen tulang leher dengan hanya membuat beberapa sayatan kecil (biasanya 0,5 cm). Dibandingkan operasi konvensional, teknik ini memiliki kelebihan di mana luka operasi yang jauh lebih kecil dan jaringan yang rusak akibat operasi lebih minim operasi menjadi lebih singkat, dan proses pemulihan menjadi lebih cepat,” tambah dr. Starifulkani Arif, SpOT (K) Spine.
Tindakan seperti operasi minimal invasif untuk kasus sakit leher dapat dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis ortopedi.
(TribunHealth.com/PP)