dr. Ammarilis Sebut, Belum Tentu Semua Wanita Pasca Melahirkan Pasti Mengalami Rambut Rontok
Rambut romtok adalah hal yang umum terjadi. Namun, pada wanita pasca melahirkan, kadang rambut rontok bisa terjadi lebih parah dari biasanya.
Penulis: Putri Pramestianggraini
TRIBUNHEALTH.COM - Seorang wanita setelah melahirkan bisa mengalami kerontokan rambut.
Apakah sudah pasti semua wanita mengalami kerontokan rambut setelah melahirkan?
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Ammarilis Murastami menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribun Health.
"Belum tentu. Kalau saya sendiri waktu itu enggak menyebabkan kerontokan rambut setelah melahirkan. Memang tergantung individu, jadi tidak bisa disamaratakan bahwa setiap individu yang melahirkan itu pasti akan terjadi proses kerontokan rambut yang banyak," ujar dr. Ammarilis
Baca Juga : Kenaikan Harga Beras, Pemerintah Sarankan Konsumsi Sagu, Jagung, Kentang, Talas, Ubi Jalar dan Sukun
Apalagi akan menyebabkan alopecia, itu belum tentu. Jadi masing-masing, kita tidak bisa menyamaratakan dan ini juga karena proses ketidakseimbangan hormonal dan masing-masing orang kan berbeda ya antara hormon wanita satu dengan wanita lain setelah melahirkan,," lanjutnya
Apalagi bila seorang wanita sedang hamil pasti akan mengalami perubahan hormon.
Alopecia atau kebotakan merupakan suatu kondisi kerontokan ra,ut yang sebenarnya normal terjadi dan bisa kurang dari 100 helai, antara 50-100 helai per hari, namun pada alopecia kerontokan rambut lebih dari 100 helai dalam sehari.
Misalnya rambut rontok lebih dari 100 helai per hari dan lama-kelamaan menyebabkan teradinya kebotakan atau disebut dengan alopecia.
Baca Juga : Tangis Nadya Shavira Pecah, 3 Hari Diwarat di NICU, Salah Satu Bayi Kembarnya Berpulang
Faktor risiko seperti usia dan masalah psikologis apakah juga mempengaruhi terjadinya Alopecia?
"Alopecia sendiri kalau mislanya proses autoimun itu bisa mengenai segala usia. Jadi harus dipisahkan antara proses kerontokan rambut itu ada sendiri. Nah, proses kerontokan rambut ini dapat menyebabkan Alopecia. Tapi ada kondisi autoimun yang benar-benar namanya alopecia," ujar dr. Ammarilis
Misalnya kerontokan rambut karena stres psikis, pasca sakit atau pasca melahirkan bisa terjadi kerontokan rambut yang hebat.
Kerontokan rambut yang hebat lebih dari 100 helai dan lain sebagainya dinamakan Telogen effluvium.
"Nah, tapi kalau memang karena telogen effluvium biasanya ada faktor yang mendasari. Kalau alopecia aerata sendiri, autoimun itu bisa mengenai diberbagai macam usia. Jadi bisa usia muda, usia pertengahan, usia produktif ataupun usia lanjut," imbuhnya
Faktor yang sangat mempengaruhi proses autoimun adalah diantaranya stres psikis.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Ammarilis Murastami Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin.
(TribunHealth.com/PP)