PEC Gelar Seminar Cegah Kanker dengan Preventive Medicine
President Executive Club (PEC) Forum lakukan seminar mengangkat tema Pencegahan Kanker dengan Preventive Medicine
Penulis: Sanusi
Editor: Anita K Wardhani
Semata agar generasi selanjutnya bisa terus mengambil jarak terhadap risiko kanker dan tidak perlu mengalami hal serupa. Pasalnya, jika penyakit kanker telat diketahui dan sudah berada di stadium akhirnya, penderita kanker dipastikan tidak tertolong.
"Saat ini sudah banyak pengobatan mutakhir untuk menyembuhkan kanker, tetapi, tetap yang terbaik adalah melakukan deteksi dini dan menjalankan pola hidup yang sehat," kata Prof Xu Kecheng, di depan puluhan tamu yang terdiri pebisnis rumah sakit, investor rumah sakit, kepala rumah sakit, perusahaan-perusahaan di industri farmasi, dan perusahaan-perusahaan alat kesehatan
Menurut Prof Xu Kecheng, penyebab kanker datang ialah akibat seseorang menjalankan pola hidup yang tidak sehat dalam waktu lama, seperti merokok, minum-minuman alkohol dan memberikan stres berkelanjutan. Sebaliknya, untuk mengambil jarak dengan kanker seseorang bisa menjalankan diet sehat dengan gizi seimbang, rutin berolahraga, bisa menjaga berat badan tetap ideal sesuai tinggi badan.
Hal senada rupanya diyakini juga oleh S.D Darmono founder PEC dan President University. Ia mengapresiasi langkah Kemenkes dan mengungkapkan upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat dan deteksi dini kanker harus terus gencar dilakukan secara luas kepada masyarakat.
Ditambah, Kemenkes juga mengeluarkan program adaptasi dokter dari lulusan luar negeri di mana itu langkah jitu untuk bisa mendukung tenaga dokter di pelayanan fasilitas kesehatan makin maksimal.
“President University sendiri baru saja membuka Fakultas Kedokteran, tentu kami berharap, lulusan-lulusan kami nanti bisa membantu pemerintah peningkatan pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia,” kata S.D. Darmono.
Lebih dalam, saat ini ada kesempatan untuk memajukan sektor kesehatan di Indonesia melalui hadirnya Jababeka Medical City, sebuah kawasan industri kesehatan yang dikembangkan oleh PT Jababeka Tbk dengan infrastruktur standar WHO seluas 72 hektar di Kawasan Jababeka- Cikarang.
Menurut Darmono – begitu biasa disapa, Jababeka Medical City bisa memperkuat ketahanan kesehatan, yakni dengan menjadikan Jababeka Medical City dijadikan tempat destinasi untuk masyarakat Indonesia atau asing melakukan deteksi dini atau perawatan, seperti medical checkup atau skrining kanker.
“Hal itu karena ekosistem sudah ada. Saat ini di Cikarang sudah berdiri 20 rumah sakit, dengan 4.000 lebih tempat tidur yang melayani lebih dari 2.000 perusahaan multinasional dari 34 negara di Kawasan Industri Jababeka dengan sekitar 1 juta angkatan kerja dan 10 ribu ekspatriat,” kata S.D Darmono.