Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Jadi Silent Killer, Perwatusi Ajak Masyarakat Waspadai Ancaman Osteoporosis Sejak Dini

Osteoporosis merupakan silent killer atau pembunuh senyap yang mematikan. Kondisi tulang yang rapuh akibat penurunan massa tulang dan perubahan tulang

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Jadi Silent Killer, Perwatusi Ajak Masyarakat Waspadai Ancaman Osteoporosis Sejak Dini
HO/IST
Peringatan Hari Osteoporosis Nasional 2023 yang diselenggarakan Perwatusi di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023.  

"Jika kita tidak olahraga otot tak terlatih mudah mengalami back pain. Apalagi jika punya kebiasaan mager," ujarnya di sela peringatan Hari Osteoporosis Nasional 2023 di GBK, Senayan.

Upaya pencegahan osteoporosis itu bisa dilakukan melalui pemberian makanan bernutrisi tinggi dengan kandungan tinggi kalsium, vitamin d dan diimbangi dengan olahraga rutin.

Saat ini banyak pilihan olahraga yang tidak high impact seperti zumba dan lain-lain. Olahraga ini bisa dipilih dan dijalani rutin untuk menguatkan tulang. 




Kapan bisa kena osteoporosis? Dokter Adeline mengatakan, menurut riset, usia 20 sampai 25 adalah puncak fase pembentukan tulang pada manusia.

Untuk mencegah osteoporosis dia menyarankan agar kebiasaan sering minum kopi sebaiknya tidak dilakukan berlebihan karena kandungan kafein membuat kalsium sulit terserap optimal ke tubuh.

"Sebaiknya satu cangkir kopi saja per hari untuk dikonsumsi," sarannya.

Hindari juga konsumsi makanan tinggi garam dan tinggi gula seperti snack karena mudah memicu risiko terkena osteoporosis.

Baca juga: Osteoporosis Disebut Silent Disease, Sebagian Pasien Mengetahuinya Setelah Patah Tulang

Kapan orang fase terkena osteoporosis?

BERITA TERKAIT

Dokter Adeline mengatakan, tidak ada data berlama fase pengeroposan tulang terjadi. Orang usia 30an pun sudah bisa mengalami osteopenia atau pre osteoporosis yang ditandai dengan penurunan kondisi kekuatan tulang.

"Osteoporosis bisa dicegah dengan olahraga dan pola makan dengan gizi seimbang. Karena itu pengecekan kepadatan tulang ke rumah sakit atau klinik perlu dilakukan berkala untuk mencegah terjadinya gejala osteopenia," ungkapnya.

Ketua Umum Perwatusi Anita A Hutagalung mengatakan, organisasinya akan terus berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki kepedulian sama yaitu menguatkan tulang masyarakat Indonesia sehingga masyarakat dapat hidup dengan kualitas kesehatan tulang prima dan memiliki usia produktif yang panjang dalam berkontribusi bagi kehidupan keluarga, bangsa dan negara.

"Kolaborasi ini dilakukan dengan luas baik bersama Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,  Kementrian dan Dinas-dinas, juga kolaborasi dengan pihak swasta yang juga memiliki atau paling peduli dengan kesehatan tulang Indoensia," kata Anita di sela acara Hari Osteoporosis Nasional 2023 di Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu 29 Oktober 2023.

Anita mengatakan, kampanye menjaga tulang tetap sehat oleh Perwatusi banyak mendapat dukungan dari berbagai kalangan, seperti Purnomo Yusgiantoro Center.

Organisasinya juga berkolaborasi dengan Kalbe Nutrisionals menyampaikan kepada masyarakat tentang pentingnya pemenuhan nutrisi yang tepat, guna mendukung pertumbuhan masa tulang agar kuat. Dukungan serupa juga didapatkan dari Mayora.

Anita menjelaskan, program kerja Perwatusi menyasar ke 3 kluster usia masyarakat Indonesia, yaitu remaja, dewasa dan lansia, di mana di masing-masing kluster usia ini tahapan upaya pencegahan Osteoprosis dalam jangka panjang menjadi sebuah kesatuan dan berkesinambungan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas