Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap orang bisa secara tiba-tiba mengalami kesemutan. 

Kesemutan merupakan kondisi yang ditandai dengan sensasi seperti tertusuk jarum dan mati rasa pada tubuh. 

Meski hampir semua orang merasakan kesemutan, sebaiknya jangan terlalu dianggap remeh. 

Karena ada beberapa penyebab kesemutan, bahkan pertanda alami suatu penyakit. 

Menurut Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi, Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital Cibubur dr. Omar Luthfi, Sp.OT (K) Spine ada dua penyebab utama munculnya kesemutan. 

"Kesemutan itu sebenarnya itu penyebabnya ada dua. Jadi bisa jadi masalah saraf, atau masalah aliran darah," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Jumat (3/11/2023). 

Masalah di gangguan darah bisa karena duduk bersila atau berada pada posisi tertentu dalam waktu lama. Ini dapat menyebabkan kesemutan.

Kedua, bukan cuma bersila, orang sakit diabetes juga rentan alami kesemutan. 

Ini dikarenakan pembuluh darah sudah dipenuhi plak gara-gara sakit gula. Akibatnya, darah sulit bersirkulasi hingga ke ujung kaki. 

Sedangkan faktor selanjutnya masalah saraf. 

Keempat, kesemutan bisa saja muncul karena gangguan saraf karena Hernia nukleus pulposus (HNP) atau saraf kejepit

Pada HNP biasanya kesemutan muncul karena dipengaruhi gerakan pinggang.

"Kalau sakit HNP, saat bungkuk biasanya muncul (kesemutan). Kalau bungkuk rasanya ketarik, kebas kesemutan muncul. Ketika tegak begini, hilang sakitnya," jelas dr Omar. 

Kelima, orang lanjut usia juga rentan mengalami kesemutan. 

Ini dikarenakan kanal saraf mengecil akibat proses penuaan. Selain itu juga karena ada pengapuran tulang dan sebagainya. 

Namun gejala kesemutan pada lansia ini berbeda dengan saraf kejepit. 

Kesemutan muncul saat lansia mencoba berdiri tegak. Kalau duduk, maka kesemutan pun akan hilang.