Lemak Sehat Jadi Sumber Energi Cadangan Bagi Tubuh dan Ini Bahaya Lemak Jahat
Lemak baik dikenal dengan lemak tidak jenuh tunggal dan ganda, sedangkan lemak jahat dikenal dengan lemak jenuh dan lemak trans.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedoman gizi seimbang menganjurkan untuk mengkonsumsi berbagai makanan yang mengandung makronutrien dan mikronutrien seperti karbohidrat, serat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Dalam hal ini kandungan lemak yang diperlukan oleh tubuh juga ada batasannya. Tidak semua lemak termasuk ke dalam lemak yang aman bagi tubuh.
"Lemak yang diperlukan oleh tubuh adalah lemak sehat," kata Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K saat talkshow hari Kesehatan Nasional “Ada Apa dengan Lemak? yang berlangsung di Tangerang Banten, Minggu (12/11/2023).
Dikatakannya, lemak berfungsi sebagai sumber energi cadangan, perlindungan organ, menjaga suhu tubuh, membantu penyerapan vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, K), pembentukan membran sel, dan mendukung produksi hormon.
Oleh karena itu, tubuh kita masih memerlukan sedikit lemak. Lemak baik dikenal dengan lemak tidak jenuh tunggal dan ganda, sedangkan lemak jahat dikenal dengan lemak jenuh dan lemak trans.
"Lemak baik bekerja untuk menjaga pembuluh darah agar tetap bersih, membantu menghasilkan kolestrol baik (HDL) dan bergerak di sekitar tubuh sekaligus mengurangi kadar kolestrol jahat (LDL), serta dapat menurunkan inflamasi dan kolestrol tubuh," katanya.
Bahan makanan sumber lemak alami terdapat pada minyak zaitun, minyak jagung, minyak canola, minyak biji bunga matahari, alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, serta pada ikan yang mengandung omega-3 tinggi (salmon, herring fish, kembung, tuna, sarden).
Meskipun lemak baik yang terkandung dalam sumber alami ini tergolong sehat, namun konsumsinya tetap harus dibatasi.
"Sedangkan lemak jahat yang dikonsumsi oleh tubuh bekerja dalam hal peningkatan kolestrol jahat (HDL) dan dapat mengurangi kolestrol baik (LDL) di tubuh," katanya.
Ada banyak efek kesehatan yang dapat ditimbulkan dari mengkonsumsi lemak trans dalam jumlah banyak seperti terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2 dan tanpa disadari, timbunan lemak trans dalam tubuh juga dapat menghambat sistem kerja otak.
Orang yang banyak mengkonsumsi lemak trans berpotensi tinggi untuk terkena penyakit alzheimer atau pikun atau dengan kata lain lemak trans akan membuat volume otak menjadi rendah.
Menurut World Health Organization (WHO) batasan maksimal lemak jenuh adalah 10 persen dan lemak trans 1% dari total kebutuhan kalori per hari.
Lemak trans terbentuk ketika minyak cair dirubah menjadi lemak padat. Selama proses yang disebut hidrogenasi ini, hidrogen akan ditambahkan ke minyak nabati untuk meningkatkan umur simpan dan stabilitas rasa makanan. Biasanya proses ini banyak ditemui pada proses pembuatan margarin.