Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kutu Busuk Bisa Kebal Terhadap Pestisida, Pakar Sampaikan Faktor Penyebabnya

Hewan dengan nama latin Cimex Lectularius ini diketahui gemar berada di tempat lembab dan kurang terkena paparan sinar matahari. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kutu Busuk Bisa Kebal Terhadap Pestisida, Pakar Sampaikan Faktor Penyebabnya
Twitter
Ilustrasi kutu busuk. Epidemiolog Dicky Budiman pun ungkap alasan kenapa ada kutu busuk yang kebal dengan paparan pestisida.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah mewabah di negara Perancis, saat ini kutu busuk mulai ditemukan di Singapura. 

Hewan dengan nama latin Cimex Lectularius ini diketahui gemar berada di tempat lembab dan kurang terkena paparan sinar matahari. 

Baca juga: Mengenal Kutu Busuk, yang Saat Ini Mewabah dan Mulai Muncul di Singapura

Misalnya seperti lipatan kasur, bantal, celah kayu, sofa dan sejenisnya.

Sebagian kutu busuk diketahui kebal dengan pemberian pestisida

Pakar kesehatan masyarakat sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman pun ungkap alasan kenapa ada kutu busuk yang kebal dengan paparan pestisida. 

Baca juga: Kutu busuk menyerang kota-kota di dunia dan kebal insektisida, bagaimana cara mengatasinya?

Faktor pertama, kutu busuk yang diberi pestisidanya, sebagian memang ada yang mati. Namun ada yang masih tetap hidup. 

Berita Rekomendasi

"Ketika manusia menggunakan pestisida untuk membasmi kutu busuk ini, yang mati justru memang yang tidak tahan dengan pestisida. Tapi terjadi evolusi, yang bertahan adalah (kutu busuk) kuat, resisten terhadap pestisida," jelas Dikcy pada keterangannya, Jumat (17/11/2023). 

Sehingga seiring berjalannya waktu, terjadi evolusi dari generasi kutu busuk yang tersisa. 

Generasi selanjutnya lebih resisten atau kebal saat diberi pestisida

Kedua, mobilitas manusia ternyata mendorong kutu busuk berevolusi sehingga resisten terhadap pestisida.

Mobilitas manusia membuat kutu busuk bisa berpindah dari suatu negara ke negara lain. 


Sehingga terjadinya kawin silang antar kutu busuk ini. 

"Banyak kawin silang antar kutu, berbagai negara yang melahirkan juga mutasi. Terjadi mutasi, sehingga kutu busuk ini selain lebih tahan, juga kebal, kuat dan subur," jelas Dicky. 

Menurutnya, jika di iarkan wabah ini bisa menjadi masalah kesehatan. 

Sayangnya sebagian negara atau masyarakat masih menyepelekan hal ini dan melih sebagai masalah kebersihan perorangan.

Baca juga: Basmi Kutu Busuk, Pemerintah Korea Selatan Bentuk Tim Khusus dan Siapkan Dana Rp 5,9 M

Padahal tidak selalu, permasalah kutu busuk hanya karena satu orang. 

Menurutnya, perlu lebih waspada dan memberikan respons yang tepat agar wabah ini tidak sampai ke negara Indonesia.

"Apa yang terjadi di luar, penting untuk direspons supaya tidak mewabah besar di Indonesia," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas