Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Seorang Pasien Cacar Monyet Meninggal, Kondisinya Parah karena Komorbid, Seberapa Bahaya Monkeypox?

Kasus penyakit cacar monyet atau monkeypox (Mpox) kian banyak, seorang pasien dilaporkan meninggal. Sebahaya apa mpox?

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Seorang Pasien Cacar Monyet Meninggal, Kondisinya Parah karena Komorbid, Seberapa Bahaya Monkeypox?
freepik
Kasus penyakit cacar monyet atau monkeypox (Mpox) kian banyak, seorang pasien dilaporkan meninggal. Sebahaya apa mpox? 

Dirinya pun mengungkapkan pihak RSCM telah berusaha mengatasi komplikasi tersebut. Sayangnya kondisi pasien terlalu berat dan tidak tertolong.

"Segala upaya dan medis sudah diakukan. Tapi banyak komorbid lain memperberat kondisi pasien," tutupnya.

Sebahaya Apa Monkeypox? Benarkah Bisa Picu Kematian?

Jika sudah ada pasien monkeypox yang meninggal, sebahaya apakah penyakit ini?

Dr. dr. Lie Khie Chen, Sp.PD-KPTI menegaskan bahwa Monkeypox bukan jadi penyebab tunggal dari kematian pasien. Mpox umumnya punya angka kematian yang kecil.

Monkeypox atau cacar monyet
Monkeypox atau cacar monyet (freepik)

"Pasien Mpox yang dirujuk memiliki komorbid yang berat. Kami rawat ini memang berkomplikasi, masuknya dengan kondisi bermasalah harus menjalani operasi di RSCM," kata dr Lie lagi.

Sehingga, dikatakan jika kondisi perburukan dan penyebab kematian sama sekali bukan Mpox.

Namun karena komorbid atau penyakit penyerta lainnya.

BERITA TERKAIT

"Tentu saja tidak perlu khawatir. Mpox ini umumnya bisa diatasi. Masyarakat tidak perlu khawatir kasus berat sangat kecil dan sangat jarang (terjadi)," tegasnya.

Lakukan Pemeriksan Jika Muncul 3 Tanda Ini

Berikut peta persebaran kasus cacar monyet atau monkeypox yang telah terdeteksi di 74 negara menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Berikut peta persebaran kasus cacar monyet atau monkeypox yang telah terdeteksi di 74 negara menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (Kolase Foto Tribunnews)

Sementara itu hingga saat ini total sudah ada 43 kasus positif Monkeypox domisili DKI Jakarta per 22 November 2023.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta sekaligus Praktisi Kesehatan Masyarakat, Ngabila Salama mengimbau seluruh fasilitas kesehatan (faskes) masyarakat untuk membantu penemuan aktif kasus Monkeypox.

"Mohon bantuan seluruh faskes dan masyarakat DKI Jakarta untuk meningkatkan penemuan kasus aktif Monkeypox," kata Ngabila.

Di sisi lain, Ngabila pun mengimbau masyarakat untuk melakukan pemeriksaan jika punya tanda-tanda seperti.

  • 1. Punya lenting isi air atau lesi kulit
  • 2. Tunjukkan gejala infeksi menular seksual (IMS).
  • 3. Punya riwayat hubungan seksual beresiko

"Segera diperiksa swab PCR Monkeypox. Kontak seksual dengan kasus positif tanpa gejala juga segera lakukan pemeriksaan PCR," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan jika Monkeypox paling banyak dijumpai pada infeksi HIV dan IMS lainnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas