Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Guru Besar FKUI Tegaskan Vape Tidak Efektif untuk Membuat Orang Berhenti Merokok 

Salah satu alasan penggunaan Vape sendiri adalah sebagai sarana untuk berhenti rokok konvensional. Padahal hal ini menurut dokter tidaklah efektif.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Guru Besar FKUI Tegaskan Vape Tidak Efektif untuk Membuat Orang Berhenti Merokok 
Time/AFP
Ilustrasi vape atau rokok elektrik. Salah satu alasan penggunaan Vape sendiri adalah sebagai sarana untuk berhenti rokok konvensional. Padahal hal ini menurut dokter tidaklah efektif. 

Tar sendiri zat kimia partikel padat atau solid carbon yang hanya dihasilkan ketika rokok sudah dibakar yang bersifat karsinogenik. 

"Data (dampak) pada manusia beberapa laporan sudah ada, jadi tetap berisiko," tegasnya. 

Kelima, penggantinya harus membantu mengurangi risiko perokok.

Namun ternyata Vmvape sama-sama memberikan risiko kesehatan pada perokok.

Keenam, butuh modalitas supervisi atau pihak profesional untuk berhenti merokok .

"Faktanya tidak ada surpevisi. Alasannya berhenti merokok tapi dipakai terus-terusan," imbuhnya. 

Ketujuh ada penurunan dosis nikotin. Misalnya, awal nikotin yang dikonsumsi adalah 30 miligram, lalu turun jadi  15 miligram dan seterusnya. 

BERITA REKOMENDASI

"Orang pakai rokok elektrik (Vape) 3 mg terus, bahkan naik. Naik jadi 6 mg- 8mg,itu terjadi," tambahnya. 

Kedelapan, perlu ada evaluasi setelah menggunakannya. Terapi berhenti merokok kata dr Agus butuh tiga bulan, setelah itu evaluasi. 

"Kalau berhenti, rokok elekronik juga berhenti kan alat bantu. Namun sebaian besar orang yang mau berhenti malah merokok elektrik dan seterusnya," kata Agus.

"Rokok elektronik tidak memenuhi syarat berhenti merokok karena tidak memenuhi delapan syarat itu," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas