Pencegahan Penyakit Ginjal Kronik karena Diabetes Tipe Dua
Pada diabetes tipe 2 memang berisiko terjadinya inflamasi dan fibrosis pada ginjal yang berujung penyakit ginjal kronik.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mengungkap jika prevalensi penyakit ginjal kronik (PGK) di Indonesia sebesar 0,38 persen atau 3,8 orang per 1000 penduduk.
Sekira 60 persen penderita gagal ginjal tersebut harus menjalani dialisis atau cuci darah.
PGK sendiri merupakan kondisi hilangnya fungsi ginjal secara bertahap.
Jika mengalami PGK, pasien mulai kehilangan fungsi ginjal untuk menyaring kotoran dan kelebihan cairan dari darah, yang kemudian dibuang melalui urin.
Terkait hal ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Metabolik dan Endokrinologi Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM, ungkap perlu ada pencegahan.
Diketahui penyebab utama PGK adalah Diabetes tipe 2. Pada diabetes tipe 2 memang berisiko terjadinya inflamasi dan fibrosis pada ginjal.
Ketika mengalami fibrosis, artinya ada kegagalan dari respon fungsi penyembuhan dan perbaikan yang ada pada ginjal, sehingga, progresi menuju gagal ginjal akan semakin cepat.
Tiga efek gabungan yang dapat memperburuk PGK adalah faktor metabolik, hemodinamik, serta inflamasi & fibrosis.
Sayangnya penyakit yang terjadi pada ginjal awalnya tidak bergejala.
Akibatnya banyak orang yang tidak mengetahui bahwa mereka mengalami gangguan ginjal.
Menurut dr Suastika ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk pencegahan.
Pertama, jika PGK berhubungan dengan diabetes, maka penting untuk mengendalikan gula darah.
Kedua, selain diabetes, hipertensi juga bisa berisiko mendorong terjadinya PGK.
"Jadi, kita harus kendalikan. Penting diet. Pada pasien ginjal kronik harus menjaga dietnya. Salah satunya diet rendah protein," ungkapnya pada konferensi pers di Jakarta, Senin (15/1/2024).
Selain itu penting untuk mengonsumsi asupan nutrisi dan kalori seimbang, disesuaikan berat badan.
Selain itu pasien harus melakukan skrinjng PGK pada pasien Diabetes tipe 2.
"Jika menghadapi pasien dengan Diabetes tipe 2, ada baiknya skrining PGK juga rutin dilakukan minimal sekali setahun. Sehingga jika ditemukan lebih awal," imbaunya.