Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penting Perawatan Multidisipliner Berkelanjutan pada Pasien Stroke

Per tahun 2020 kasus stroke di Indonesia mencapai lebih dari 1,7 juta pasien dan rentan terjadi pada lansia di atas 65 tahun.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
zoom-in Penting Perawatan Multidisipliner Berkelanjutan pada Pasien Stroke
Medicine.net
Ilustrasi - Stroke 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stroke masih jadi salah satu penyakit dengan kasus terbanyak di Indonesia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mencatat per tahun 2020 kasus stroke di Indonesia mencapai lebih dari 1,7 juta pasien dan rentan terjadi pada lansia di atas usia 65 tahun.

"Walau tergolong kondisi fatal, masih ada potensi lebih besar untuk pulih jika pasien mendapatkan terapi yang tepat selama golden period," kata Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Indah Retno Wardhani dalam keterangannya, Rabu (7/2/2024).

Baca juga: Ketahui Tanda-Tanda Stroke Ini untuk Cegah Faktor Risikonya

Dikatakannya, golden period pada kondisi akut adalah jangka waktu kurang dari 4 jam 30 menit setelah pasien mengalami serangan stroke.

Setelah mendapatkan penanganan di fase tersebut, pasien memasuki golden period untuk rehabilitasi stroke yaitu di 3-6 bulan pertama.

"Di sinilah pentingnya perawatan multidisipliner berkelanjutan atau continuity of care (CoC) diterapkan pada pasien stroke dengan program rehabilitasi multidisipliner di rumah," kata Indah.

Berita Rekomendasi

Ditekankan, penanganan oleh tenaga medis profesional pada fase ini bisa meningkatkan kesempatan pasien untuk pulih secara optimal.

CEO dan Co-Founder Kavacare, dr Eddy Wiria mengatakan, pihaknya menyadari pentingnya perawatan multidisipliner berkelanjutan atau continuity of care (CoC) dalam proses penyembuhan pasien.

Studi BMC Geriatrics tahun 2022, dampak perawatan berkelanjutan adalah pelaksanaan layanan homecare yang terintegrasi dapat menurunkan 4-10 persen kunjungan ke UGD dan 4-6 persen rawat inap di rumah sakit

Continuity of care adalah proses di mana perawatan kesehatan tidak hanya dilakukan di fasilitas kesehatan, tetapi pasien juga bisa mendapatkan perawatan lanjutan di rumah.

"Proses ini dilakukan oleh tim profesional yang disupervisi oleh dokter berpengalaman yang secara kooperatif terus terlibat dalam manajemen perawatan," katanya.

"CoC bertujuan agar pasien mendapatkan perawatan dengan kualitas terbaik dan efektif dari segi biaya dan  satu perwujudannya adalah layanan telemedicine dan homecare," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas