Kurnia Meiga Alami Glaukoma, Bisakah Disembuhkan Total?
Ia disinyalir terkena Glaukoma, sebuah kondisi kerusakan pada syaraf mata yang menyebabkan penyempitan lapang pandangan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan kiper Timnas Indonesia Kurnia Meiga ramai diperbincangan karena kehilangan penglihatan yang tiba-tiba.
Sudah sejak tahun 2017, Kurnia Meiga mengalami kondisi tersebut.
Ia disinyalir terkena Glaukoma, sebuah kondisi kerusakan pada syaraf mata yang menyebabkan penyempitan lapang pandangan.
Bahkan, dalam sebuah podcast mantan istri Kurnia Meiga pernah mengungkapkan usaha penyembuham untuk pria berusia 33 tahun.
Dalam sebuah tayangan disebutkan bahwa mertuanya hendak menjual GOR pribadi senilai Rp 40 miliar untuk kesembuhan Kurnia Meiga.
Dari pandangan medis, bisakah Glaukoma disembuhkan total? Berikut penjelasannya.
Pakar Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga dr Yulia Primitasari Sp M(K), menyebut, meski telah diobati penyakit tersebut tidak dapat sembuh sepenuhnya.
Namun dapat mencegah keparahan. Salah satunya, pemberian obat penurun tekanan pada mata. Harapannya, obat tersebut bekerja untuk mengembalikan tekanan mata kembali normal.
“Jika pemberian obat ini kurang efektif biasanya kita melakukan pengobatan lanjutan yakni melakukan laser atau pembedahan. Namun sebelum melakukan pengobatan lanjutan harus melihat dari faktor risiko dan komplikasi yang diidap oleh orang dengan glaukoma,” paparnyandikutip dari Unair TV, Kamis (14/3/2024).
Ia menambahkan, pasien harus patuh dan rajin mengkonsumsi obat yang dianjurkan.
Jika telah mengalami gejala yang tidak nyaman di mata serta jangan remehkan gejala-gejala kecil yang terjadi.
Adapun salah satu faktor risiko yang menyebabkan seseorang mengalami glaukoma adalah ada tekanan berlebih pada bola mata.
Penyakit ini menjadi salah satu penyakit silent killer , pasalnya orang yang mengidap glaukoma tidak merasakan dampak negatif secara langsung, namun dampak akan timbul berangsur-angsur hingga mengalami kerusakan mata pada penderita.