Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Glaukoma Penyebab Kedua Kebutaan di Indonesia Setelah Katarak

Angka kejadian glaukoma akan terus meningkat. Ini diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Dr Eva Susanti.

Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
zoom-in Glaukoma Penyebab Kedua Kebutaan di Indonesia Setelah Katarak
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
DETEKSI DINI GLAUKOMA. Tenaga medis dari rumah sakit mata Dr Yap melakukan pemeriksaan mata kepada salah satu warga yang mengikuti pemeriksaan dini glaukoma di Puskemas Gondokusuman I, Kota Yogyakarta, Rabu (14/3/2018). Deteksi dini glaukoma yang dilakukan secara gratis kepasa 100 orang warga tersbeut diadakan dalam rangka peringatan pekan glaukoma sedunia sebagai bentuk peringkatan pengetahuan masyarakat akan penyakit yang menjadi penyebab kebutaan permanen no satu didunia. TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Glaukoma merupakan penyebab kedua kebutaan di Indonesia setelah katarak

Di sisi lain, angka kejadian glaukoma akan terus meningkat. 




Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Dr. Eva Susanti

"Angka kejadian glaukoma diperkirakan meningkat seiring dengan peningkatan harapan hidup masyarakat Indonesia," ungkap Eva pada laman resmi Kementerian Kesehatan dilansir, Rabu (27/3/2024). 

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan 57,5 juta orang di seluruh dunia terkena glaukoma. 

Setidaknya 50 persen orang (penderita glaukoma) di negara maju tidak menyadari menderita glaukoma.

BERITA TERKAIT

"Dan jumlah ini dapat meningkat menjadi 90 persen di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia,” ungkap Eva.

Glaukoma adalah kerusakan pada saraf mata akibat tingginya tekanan di dalam bola mata. 

Namun berbeda dengan katarak, kebutaan yang disebabkan oleh glaukoma bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki.

Karena itu, sosialisasi dan edukasi pada masyarakat yang diikuti dengan deteksi dini penemuan glaukoma sangat penting.

Sebab, semakin dini glaukoma ditemukan dan diikuti tindak lanjut yang tepat, semakin penderita akan terhindar dari kebutaan.

Lebih lanjut, Eva pun menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan mata secara teratur agar glaukoma dapat dideteksi sedini mungkin.

Bila ditemukan tanda atau gejala maka dapat ditindaklanjuti dengan pengobatan yang tepat.

“Secara ideal sumber daya yang berkualitas harus bebas gangguan panca Indera termasuk bebas dari gangguan penglihatan dan kebutaan. Karenanya, penanggulangan gangguan penglihatan perlu mendapatkan perhatian," tutup Eva.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas