Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Infeksi Virus, Keracunan  dan Metabolisme Tertentu Berkontribusi Munculnya Penyakit Hati Kronis

Di Indonesia sendiri, sekitar 20 juta orang diyakini menderita penyakit hati, dengan prevalensi tertinggi pada kasus hepatitis B.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
zoom-in Infeksi Virus, Keracunan  dan Metabolisme Tertentu Berkontribusi Munculnya Penyakit Hati Kronis
freepik
Iustrasi tes darah untuk Hepatitis B - 

Laporan Wartawann Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 354 juta orang di seluruh dunia hidup dengan penyakit hati seperti hepatitis B dan C.

Di Indonesia sendiri, sekitar 20 juta orang diyakini menderita penyakit hati, dengan prevalensi tertinggi pada kasus hepatitis B.

Ahli Bedah Umum, Pusat Transplantasi Ginjal, Pusat Transplantasi Hati, Rumah Sakit Acibadem Atakent Turki, Prof MD Hamdi Karakayali mengatakan, penyakit hati kronis berkembang dalam empat tahap, yaitu Hepatitis, Fibrosis, Sirosis, dan gagal Hati.

Baca juga: Cara Beri Pertolongan Pertama Pada Penderita Luka Agar Darahnya Tak Tertular Hepatitis B

"Saat ahli kesehatan menyebutkan penyakit hati, mereka biasanya merujuk pada kondisi persisten yang secara bertahap merusak hati.

Infeksi virus, keracunan, dan masalah metabolisme tertentu adalah kontributor umum untuk penyakit hati kronis," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (2/4/2024).  

Dikatakannya, transplantasi hati adalah satu-satunya pilihan bagi pasien dengan gagal hati yang tidak responsif terhadap pengobatan dan intervensi bedah alternatif.

Berita Rekomendasi

"Mengingat sifatnya yang tak tergantikan dan ketidakmampuan mesin untuk mereplikasi fungsinya, mereka yang menderita gagal hati kronis dan penyakit hati akut tertentu memerlukan transplantasi organ yang sehat,” tuturnya.

Hamdi mengatakan, di rumah sakitnya, ia melakukan operasi transplantasi hati menggunakan kemampuan medis berkualitas tinggi dan teknologi tercanggih dengan harga yang wajar.

Acibadem menonjol sebagai pilihan utama untuk perawatan canggih seperti ini, dengan infrastruktur teknis dan peralatan yang memenuhi standar global.

Hingga saat ini, Acibadem telah berhasil melakukan lebih dari 1.000 prosedur transplantasi hati, melebihi tingkat keberhasilan rata-rata global.

Baca juga: Waspada, Menggunakan Pisau Cukur Bergantian Bisa Tertular Hepatitis B

"Pada tahun sebelumnya saja, sekitar 125 transplantasi hati dilakukan di rumah sakit kami dan itu berkat teknologi canggih dan tenaga medis profesional yang sangat terampil," katanya.

Bulan Oktober 2023 lalu, Acibadem University Hospital  berhasil melakukan prosedur transplantasi hati pada Oktober 2023 lalu, terhadap seorang pasien pria berusia 47 tahun asal Indonesia, Bakti Lubis Hamzah.

Lubis telah menderita fibrosis dan sirosis hati sejak tahun 2022, yang ditandai dengan gejala-gejala seperti pelemahan pada otot dan lemas, mual dan muntah, ketidaknyamanan pada hati di bagian kanan atas perut, dan sebagainya.

Untuk penanganan transplantasi, Lubis mendapatkan sumbangan hati dari  putranya yang berusia 23 tahun, Tigor Hamonangan.

"Dalam konteks situasi yang dialami bapak Lubis, khususnya dalam kasus yang melibatkan transplantasi hati yang bersumber dari donor hidup, prosedur pembedahan menjadi semakin rumit secara teknis, sehingga menimbulkan risiko bagi pendonor dan penerima," katanya.

Baca juga: Makan Bersama Penderita Hepatitis B, Apakah Bisa Tertular? Ini Penjelasan Dokter

Hal ini, kata dia memerlukan penerapan keahlian tingkat lanjut yang komprehensif di setiap prosesnya.

"Kami ecara konsisten melakukan peninjauan secara menyeluruh, ketepatan pembedahan, perawatan intensif, dan pemantauan pasca operasi, semuanya diarahkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pendekatan holistik ini merupakan komitmen untuk memitigasi segala tantangan yang dihadapi pasien selama proses pemulihan mereka.

Saat ini Turki diakui secara global sebagai salah satu negara teratas dalam keberhasilan transplantasi hati serta memiliki tingkat keberhasilan hingga 85 persen dalam transplantasi ginjal.

Turki menempati posisi pertama untuk kasus transplantasi ginjal donor hidup dan menempati posisi kedua untuk kasus transplantasi hati, setelah Korea Selatan.

"Khususnya di Acibadem, jumlah transplantasi hati yang dilakukan meningkat dari 137 pada tahun 2022 menjadi sekitar 159 pada tahun 2023,” kata İlyas Benveniste, Direktur Pengembangan Bisnis Internasional Acibadem.

Selain Pusat Transplantasi Organ (hati, ginjal, sumsum tulang), Acibadem Healthcare Group menawarkan banyak layanan kesehatan lainnya, termasuk Pusat Kanker, Pusat Perawatan Jantung, Pusat Fertilisasi In Vitro, Pusat Tulang Belakang, Pusat Kedokteran Olahraga yang diakreditasi oleh FIFA, dan Bedah Robotik Pusat.

Baca juga: Sebanyak 35 Ribu Bayi Lahir Tertular Hepatitis B dari Ibu, Sosialisasi Pencegahan Ditingkatkan

Selain teknologi medis canggih dan keahlian kelas dunia yang mengikuti standar global tertinggi, Acibadem Healthcare Group beroperasi sebagai layanan kesehatan terpadu yang didedikasikan untuk memprioritaskan kenyamanan pasien sepanjang perjalanan medis mereka.

Tujuannya adalah untuk memastikan pelayanan yang lancar sejak pasien memilih untuk menerima layanan Acibadem, hingga mereka menyelesaikan pengobatan dan kembali ke negara asalnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas