Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Orang dengan Otot Kuat Punya Peluang Umur Lebih Panjang

Satu penelitian menyebut orang dengan kekuatan otot lebih rendah memiliki risiko kematian 50 persen lebih besar ketimbang yang memiliki otot kuat.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Orang dengan Otot Kuat Punya Peluang Umur Lebih Panjang
Tribunnews/NurulHanna
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan satu penelitian, kekuatan otot menjadi indikator apakah seseorang bisa berumur panjang atau tidak.

Mengutip Michigan News, Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Kate Duchowny menemukan, orang-orang dengan tingkat kekuatan otot lebih rendah memiliki risiko kematian 50 persen lebih besar ketimbang mereka yang memiliki otot kuat.

"Menjaga kekuatan otot sangatlah penting untuk umur panjang dan membebaskan penuaan," kata Duchowny 

Sayangnya saat menginjak usia 30 tahun, manusia kehilangan sekitar 3-8 persen massa otot setiap dekadenya dimana pengurangan massa otot akan semakin tinggi seiring dengan bertambahnya usia.

Baca juga: Ekstrak Buah Zaitun, Senjata Ampuh untuk Kesehatan Tulang dan Otot

Lalu bagaimana menjaga otot kuat?

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Andhika Respati, Sp.KO, mengatakan, pola hidup sehat, termasuk mengonsumsi cukup protein dan rutin beraktivitas fisik, sangat penting dibangun sejak dini.

Berita Rekomendasi

Kenapa? karena akan menjadi landasan bagi anak-anak dan remaja untuk melanjutkan kebiasaan sehat hingga usia dewasa nanti. 

Masa kanak-kanak saat usia sekolah adalah adalah masa dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, dan mental yang pesat.

"Protein berperan sangat penting dalam masa pertumbuhan, termasuk untuk pembentukan tulang yang sehat dan kuat hingga fungsi kognitif, asupan protein haruslah dipenuhi dengan baik sebagai bagian dari pola makan sehat di masa kanak-kanak," kata dr Andhika dalam peringatan 20 tahun HiLo di SuperPark Indonesia, Jakarta, Selasa (29/5/2024).

Kemudian memasuki masa remaja merupakan salah satu periode pertumbuhan yang paling cepat.

Pada masa remaja, terjadi perubahan fisik yang pesat, misalnya penambahan tinggi badan, peningkatan massa otot, perubahan distribusi lemak tubuh, dan perkembangan organ-organ seksual sekunder. 

"Konsumsi protein yang cukup di masa ini berperan penting dalam mengoptimalkan periode growth spurt. Dukungan yang tepat dan pertumbuhan yang optimal di masa remaja berkorelasi dengan hubungan positif dengan teman dan keluarga, mencari identitas diri dengan baik, serta mengalami berbagai pengalaman dan interaksi positif dengan lingkungan,” tambah dr. Dhika.

Adapun angka kecukupan protein yang disarankan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi 2019 untuk pria usia 19-64 tahun adalah sebesar 65 gram/hari, dan 60 gram/hari untuk wanita usia 19-64 tahun.

Protein sendiri merupakan nutrisi yang berperan penting dalam menjaga kesehatan di setiap tahapan usia.

Salah satu fungsi protein adalah sebagai bahan dasar penyusun otot, dimana otot merupakan komponen penting penyusun komposisi tubuh manusia. 

Manusia membutuhkan otot untuk menjaga postur tubuh, mendukung pergerakan anggota tubuh, menjaga agar tubuh tetap kuat, serta berperan penting dalam mendukung aktivitas sehari-hari baik di masa kanak-kanak, remaja, dewasa, maupun usia lanjut.

Memenuhi asupan protein salah satunya dengan komsumsi susu.

"Kami ingin mulai mengedukasi masyarakat bahwa susu itu lebih dari sekedar minuman untuk tumbuh tinggi dan tulang kuat, namun juga merupakan sumber pangan padat nutrisi, mulai dari protein, vitamin, hingga mineral," ujar Brand Specialist HiLo Lisa Ariant.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas