Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Perempuan Lebih Berisiko Alami Migrain, Dokter Jelaskan Penyebabnya 

Gejala migrain bisa bertambah berat apabila penderitanya melakukan aktivitas fisik intens

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Perempuan Lebih Berisiko Alami Migrain, Dokter Jelaskan Penyebabnya 
Freepik
Ilustrasi sakit kepala jenis migrain 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah  Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Perempuan lebih berisiko mengalami migrain dibandingkan laki-laki. 

Hal ini diungkapkan oleh Dokter spesialis neurologi Dr. Restu Susanti, Sp.N(K). M.Biomed dari Persatuan Dokter Neurologi Indonesia (PERDOSNI). 

"Perempuan mempunyai peluang untuk menderita migrain 3-4 kali lebih sering dibandingkan pada pria," ungkapnya pada media briefing virtual, Kamis (13/6/2024). 

Dr Restu menjelaskan bahwa migrain adalah nyeri kepala berulang yang terjadi di satu sisi. 

Gejala migrain bisa bertambah berat apabila penderitanya melakukan aktivitas fisik intens.

Biasanya disertai dengan gejala mual, muntah, atau pasiennya merasa sensitif terhadap suara atau cahaya terang. 

Baca juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Migrain

Berita Rekomendasi

Ia melanjutkan, gejala migrain  perempuan biasanya terjadi dalam durasi lebih lama serta memiliki risiko kambuh lebih tinggi dan waktu pemulihan lebih lama dibandingkan pada pria.

Lebih lanjut, dr Restu pun menjelaskan penyebab serangan migrain pada perempuan berkaitan dengan hormon seperti adanya peningkatan hormon estrogen pada perempuan. 

Terutama dalam siklus menstruasi atau kehamilan, berperan dalam peningkatan kadar calcitonin gene-related peptide (CGRP), yang bisa memicu serangan migrain.

"Pada wanita akan terjadi perubahan hormonal mulai dari pubertas, menstruasi, hamil, dan menopause. Dikatakan bahwa pada wanita estrogen memegang peran penting terhadap CGRP sebagai pencetus migrain," jelas dr Restu.

Intensitas migrain pada perempuan biasanya mulai meningkat pada masa pubertas.

Kemudian memuncak pada masa reproduksi serta menurun saat perempuan memasuki masa menopause.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas