Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengenal Aneurisma Otak, Kelainan pada Pembuluh Darah dan Pengobatannya

Setiap 18 menit 1 aneurisma pecah dan sekitar 500.000 orang meninggal setiap tahun akibat aneurisma otak.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Erik S
zoom-in Mengenal Aneurisma Otak, Kelainan pada Pembuluh Darah dan Pengobatannya
mayoclinic.org
Ilustrasi - 1 dari 50 orang memiliki aneurisma yang belum pecah, setiap 18 menit 1 aneurisma pecah dan sekitar 500.000 orang meninggal setiap tahun akibat aneurisma otak. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Merujuk data dari Brain Aneurysm Foundation, 1 dari 50 orang memiliki aneurisma yang belum pecah, setiap 18 menit 1 aneurisma pecah dan sekitar 500.000 orang meninggal setiap tahun akibat aneurisma otak.

Aneurisma otak adalah suatu kondisi di mana terjadi pelebaran abnormal pada dinding pembuluh darah di otak.

Bentuknya menyerupai balon yang menggembung keluar dari arteri.

Baca juga: Aneurisma Aorta Kerap Tanpa Gejala, Segera Periksa Saat Ada Pembesaran Pembuluh Darah di Perut

Kondisi ini bisa sangat berbahaya jika aneurisma tersebut pecah, karena dapat menyebabkan perdarahan di dalam otak yang berpotensi fatal.

Aneurisma otak sering kali tidak menunjukkan gejala sampai terjadi pembesaran yang cukup signifikan atau pecah.

Gejala yang mungkin muncul sebelum pecah termasuk sakit kepala parah, penglihatan kabur atau ganda, nyeri di sekitar mata, atau gangguan saraf lainnya. 

Berita Rekomendasi

"Jika aneurisma pecah, gejalanya bisa berupa sakit kepala tiba-tiba yang sangat hebat, mual, muntah, leher kaku, kehilangan kesadaran, atau bahkan kematian,” jelas Dokter Bedah Saraf dari RS PON dr. Muhammad Kusdiansah, dalam keterangannya Sabtu (29/6/2024)

Ia menjelaskan, operasi clipping adalah prosedur atau metode utama untuk mengatasi aneurisme otak

“Prosedur operasi clipping bertujuan untuk menghentikan aliran darah ke aneurisma, sehingga mencegah pecahnya aneurisma di masa depan, atau pecah kembali setelah mengalami pendarahan otak," tambah dia.

Baca juga: Simak Olahraga Apa yang Disarankan Usai Aneurisma Otak Pasien Pecah 

Pada prosedur ini dokter bedah saraf akan membuat sayatan di kulit kepala dan membuka sebagian kecil tulang tengkorak untuk mengakses otak

Dengan bantuan mikroskop khusus, dokter akan mencari dan mengidentifikasi lokasi aneurisma dan melakukan penjepitan pada leher aneurisma dengan clip, biasanya berbahan titanium.


Menkes Targetkan Dokter Saraf se-Indonesi Bisa Bedah Clipping 

Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mendukung pelatihan ahli saraf sebagai bagian dari program transformasi layanan kesehatan terutama di bidang stroke. 

Diketahui, sebanyak 20 orang bedah saraf dari 20 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia mengikuti pelatihan microsurgery.

Baca juga: Perempuan Berisiko Mengalami Penyakit Aneurisma Otak

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas