Gaya Hidup Aktif Cegah Masalah Kesehatan seperti Gangguan Sendi dan Osteoporosis Dini
Laporan Kementerian Kesehatan, nyeri sendi bisa mulai dirasakan di usia 20 tahun hingga 30 tahun akibat kurang aktivitas fisik atau pola makan buruk.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lama tidak bergerak ternyata bisa memengaruhi kondisi persendian, salah satunya pada lutut.
Kondisi ini bisa muncul akibat sendi sering mengunci saat tubuh tidak banyak bergerak.
Meskipun umumnya terjadi pada orang di atas 40 tahun, nyeri sendi juga bisa dialami oleh yang lebih muda.
Laporan Kementerian Kesehatan RI, nyeri sendi bisa mulai dirasakan pada usia 20 tahun hingga 30 tahun akibat kurang aktivitas fisik atau pola makan buruk.
dr Alif Zulfikar Supardi, seorang Dokter Umum mengatakan, gaya hidup sedentari atau kurangnya aktivitas fisik dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan, termasuk risiko tinggi terhadap masalah sendi.
Baca juga: Punya Tubuh Kurus Berisiko Osteoporosis, Dokter Beri Penjelasan
"Gaya hidup aktif sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan seperti osteoporosis dini," kata Alif di sela-sela ajang F8 Makassar yang dilangsungkan di Anjungan Pantai Losari, Kota Makassar, Rabu (24/7/2024).
Dikatakannya, bergerak secara teratur mendukung kesehatan tulang dan sendi serta mencegah kondisi kesehatan yang terkait dengan gaya hidup tidak aktif.
Sedangkan dr Nurul Rifqiani Djerman, seorang dokter umum, turut memberikan wawasan berharga mengenai gangguan lambung seperti GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
Mengenali gejala Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) harus dilakukan sejak dini dan melakukan perubahan gaya hidup sehat.
Pengelolaan GERD memerlukan pemahaman tentang pola makan yang tepat dan menghindari makanan pemicu.
Dengan penanganan yang tepat dan perubahan kebiasaan sehari-hari, kondisi ini dapat dikelola dengan baik untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Dalam rangka merespons kebutuhan kesehatan masyarakat yang semakin meningkat, Herbathos juga berkomitmen untuk menyediakan solusi berbasis produk alami yang mendukung gaya hidup sehat.
"Meningkatnya frekuensi gangguan lambung dan masalah sendi mendorong kami menghadirkan produk-produk herbal lokal yang dirancang khusus untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan dan mendukung pola hidup yang lebih seimbang," katanya.
Dengan fokus pada kekayaan herbal Indonesia, Herbathos berupaya memberikan alternatif kesehatan yang efektif dan alami bagi masyarakat.
"Etawalin sebagai susu kambing yang dikombinasikan dengan bahan herbal seperti jahe, temulawak, kayu manis, sereh, dan daun salam dapat membantu kebutuhan nutrisi untuk mengurangi nyeri sendi dan pegal linu, kami optimis dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh,” kata Zaini.