Penelitian dr Yopi Simargi : CT Scan Toraks Kuantitatif Bantu Turunkan Risiko Demensia Pasien PPOK
PPOK merupakan kondisi peradangan paru kronis yang menyebabkan terhambatnya aliran udara dari paru-paru
Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
"Semoga ke depan, CTK dapat masuk dalam guideline sebagai pemeriksaan rutin bagi pasien PPOK. Sehingga bisa disimpulkan, mekanisme yang lebih dasar pada terbentuknya HK pada PPOK selain hipoksia adalah low grade systemic inflammation/inflamasi sistemik derajat rendah,“ lanjutnya.
Sejauh ini, belum ada penelitian yang menganalisis peran parameter CTK dalam patomekanisme kejadian HK.
HK bisa langsung ditemukan pada PPOK yang parah, sedangkan pada tahap awal PPOK, HK lebih sering tidak terdiagnosis, menyebabkan hilangnya kesempatan pemberian terapi dini jika terjadi HK.
Temuan ini diharapkan mampu membantu manajemen PPOK. Teori patomekanisme yang diusulkan ini sudah diterima dalam publikasi sebuah jurnal internasional yang khusus membahas PPOK dengan indeks scopus tertinggi Q1, yaitu International Journal of COPD,” jelas Dr. Yopi.
Faktanya hingga saat ini, tambahnya, diagnosa PPOK berdasarkan pedoman saat ini masih ditegakkan menggunakan spirometri, dimana pasien harus meniup ke sebuah alat untuk melihat apakah ada hambatan atau obstruksi sehingga didapatkan penilaian pada fungsi paru.
Penggunaan CTK untuk PPOK masih sangat terbatas, yaitu untuk kelompok pasien risiko tinggi seperti pasien kanker paru atau ketika ingin melakukan skrining sebelum operasi besar.
“Sehingga, dengan adanya temuan bermakna parameter CTK dengan HK, dan bagaimana inflamasi sistemik perlu dipelajari pada pasien PPOK, maka CTK dapat diusulkan untuk digunakan lebih awal sehingga dapat menjadi alarm adanya HK pada pasien PPOK dan pasien bisa langsung mendapatkan tatalaksana yang tepat untuk HK secara paralel,” tutur Dr. Yopi.
Terkait data parameter CTK yang dimaksud, yaitu area paru dengan kepadatan rendah (%LAA) yang digunakan untuk mendeteksi kerusakan parenkim paru dan kemudian berpengaruh terhadap fungsi paru dan HK.
Semakin luas area paru dengan kepadatan rendah akan menyebabkan fungsi paru menurun sehingga risiko terjadinya HK meningkat.
Hal ini membuat parameter CTK tersebut berpotensi sebagai penapisan awal untuk deteksi dini terhadap penurunan fungsi paru dan kejadian HK.
Intinya, penelitian ini menunjukkan PPOK memiliki pengaruh terhadap kejadian HK. Sehingga, diperlukan CTK untuk menemukan potensi itu lebih awal.
Namun di samping itu, yang perlu diperhatikan adalah dampak pada penurunan kemandirian dan kualitas hidup, serta peningkatan hospitalisasi.
Hal ini menunjukkan bahwa peran support system sangatlah penting bagi pasien PPOK dengan HK.
Pasien PPOK dengan HK tentu mengalami penurunan fungsi kognitif, apalagi yang sudah sampai tingkat Demensia. Tantangan terbesarnya adalah mereka kurang patuh pengobatan akibat sering lupa.