Hari Penglihatan Sedunia: Ada 60.000 Mata Anak Indonesia Alami Gangguan Penglihatan
Menurut data yang ada hasil screening pada tahun 2023-2024, ada sekitar 60.000 mata anak-anak yang mengalami gangguan penglihatan.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (Gapopin) menggelar acara peringatan World Sight Day atau Hari Penglihatan Sedunia yang jatuh pada pekan kedua setiap bulan Oktober.
Acara World Sight Day tersebut digelar di pelataran Sarinah, Jakarta, pada Minggu (13/10/2024).
Acara yang dihadiri ratusan anak sekolah dasar itu dimulai dengan jalan santai dan senam bersama dipandu Ikatan Perawat Mata Indonesia (Ikpami).
Ketua Gapopin, Soelianto Rusli dalam sambutannya menjelaskan, tema acara World Sight Day 2024 kali ini yakni "Sayangi Mata Anak Kita".
"Mengapa kita mengangkat tema ini karena kita perlu melindungi pengelihatan anak karena mereka adalah cikal bakal penerus bangsa," ujarnya, dalam keterangan persnya.
Pihaknya ingin melakukan edukasi terkait kesehatan mata pada anak-anak, khususnya anak Indonesia untuk terus memperhatikan kesehatan mata.
"Ketika penglihatan anak tersebut sudah kurang jelas maka anak tersebut dituntut untuk melaporkan hal tersebut kepada orang tuanya maupun gurunya. Karena biasanya di sekolah-sekolah di Indonesia ada Unit Kesehatan Sekolah dan UKS ini mampu melakukan screening awal," terang Soelianto Rusli.
Baca juga: Temukan Mafia Skincare Etiket Biru, BPOM Beri Sanksi Tutup Sementara Pabrik Produksi
Lebih lanjut ia menjelaskan, Gapopin terus menerus melakukan screening kepada anak-anak.
"Bahkan, di tahun lalu kami pernah melakukan screening secara serempak di 16 provinsi di Indonesia dan ini merupakan capaian suatu keberhasilan yang diakui oleh Museum Rekor Indonesia," ujarnya.
Tak hanya sampai di situ, pihaknya juga sering memberikan kaca mata secara gratis dalam acara bakti sosial yang diadakan sebelumnya.
"Jadi, di sini kami hadir membantu pemerintah dalam hal ini negara untuk menurunkan dan menanggulangi tingkat kebutaan di Indonesia," ujar Soelianto Rusli.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Kesmas P2P Kementerian Kesehatan, Indra Kurniasari menyebut mata merupakan jendela dunia sehingga kesehatan mata menjadi hal yang penting.
Ia menyampaikan pesan wajib menjaga kesehatan mata.
Menurut data yang ada hasil screening pada tahun 2023-2024, ada sekitar 60.000 mata anak-anak yang mengalami gangguan penglihatan.