6 Cara Meminimalisir Terjadinya Baby Blues pada Ibu Pekerja
Baby blues merupakan gangguan kesehatan mental yang dialami ibu pascamelahirkan. Ditandai perubahan suasana hati, rasa khawatir, dan sedih berlebihan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Ibu juga sudah harus belajar jauh-jauh jadi tentang memberikan ASI pada si kecil.
Termasuk bagaimana manajemen yang baik untuk ASI perah.
Seperti, bagaimana memerah ASI yang benar, begitu juga dengan cara penyimpanannya.
"Ketika misalnya ditinggal sama orang tua atau ditinggal sama pengasuh bagaimana itu harus diberikan. Itu harus direncanakan sebelum melahirkan, jangan pas udah melahirkan. Karena kalau itu kan kita udah pasti fokusnya sama bayinya," pesannya.
3. Diskusi dengan pasangan atau keluarga
Anda bisa berdiskusi soal berbagi tanggung jawab tentang pengasuhan bayi dengan pasangan atau keluarga selama ibu bekerja.
Apakah mau ada pengasuh di rumah, dititipkan ke orang tua atau menitipkan anak ke daycare.
Disya mengingatkan untuk para ibu agar jangan menanggung beban sendirian.
Karena anak itu tanggung jawab bersama. Artinya, kita butuh banyak orang untuk bisa mengasuh satu orang anak.
4. Istirahat cukup
Istirahat yang cukup dapat memulihkan kelelahan fisik ibu agar emosi lebih stabil.
"Jadi kenapa kita mudah marah, mudah kesal, mudah sedih, emosinya tidak stabil gitu? Selain karena perubahan hormonal, biasanya otak itu tidak cukup istirahat Sehingga kita merasa kelelahan," paparnya.
Kelelahan menimbulkan hormon kortisol yang dapat menyebabkan ibu mudah stres.
Pada akhirnya regulasi emosi ibu pun jadi memburuk.