Psoriasis Bukan Sekadar Penyakit Kulit, Kenali Faktor Pemicu dan Gejalanya
Psoriasis juga meningkatkan risiko kondisi kesehatan lain seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psoriasis sering kali disalahpahami sebagai hanya sekadar masalah kulit.
Padahal, penyakit ini adalah kondisi autoimun kronis yang dapat mempengaruhi tidak hanya kulit, tetapi juga organ tubuh lainnya.
Dokter Inneke Halim SpKK mengatakan, psoriasis disebabkan oleh peradangan yang mempercepat siklus pertumbuhan sel kulit dari biasanya 28-30 hari menjadi hanya 3-5 hari.
"Proses ini menyebabkan penumpukan sel kulit yang belum terkelupas, sehingga membentuk bercak merah bersisik," kata Inneke dalam keterangannya, Rabu (30/10/2024).
Dikatakan dokter yang praktek di Bethaida Hospital ini, psoriasis tidak menular dan sampai saat ini belum ada obat yang menyembuhkannya.
Untuk gejalanya dapat dikendalikan dengan perawatan yang tepat.
"Faktor genetik dan faktor lingkungan seperti stres, cedera kulit, infeksi, atau penggunaan obat tertentu dapat memicu atau memperburuk kondisi ini,' katanya.
Gejala psoriasis bervariasi di setiap individu seperti bercak merah yang biasanya muncul pada area seperti lutut, siku, kulit kepala, dan punggung bawah, ditutupi oleh sisik berwarna putih perak.
Baca juga: Salah Kaprah Psoriasis, Penyakit Itu Tidak Menular, Begini Penjelasan Dokter
Rasa Gatal atau perih yang kadang disertai dengan ketidaknyamanan, perubahan pada kuku berupa penebalan atau perubahan bentuk pada kuku dapat terjadi.
Sedangkan psoriasis artritis jika berkembang, dapat menyebabkan sendi yang kaku dan bengkak.
"Tingkat keparahan psoriasis dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat, dan dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup penderitanya," katanya.
Selain itu, psoriasis juga meningkatkan risiko kondisi kesehatan lain seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung.
Oleh karena itu, penting bagi penderita untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan menerapkan gaya hidup sehat.
Untuk perawatan bisa dilakukan dengan memberikan krim atau salep seperti kortikosteroid, analog vitamin D, retinoid, dan tar batu bara, terapi sinar ultraviolet (UV) untuk mengurangi peradangan dan memperlambat produksi sel kulit dan untuk kasus yang lebih parah, dokter dapat meresepkan obat oral atau injeksi seperti methotrexate, siklosporin, dan retinoid.