Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Semangat Juang Sanitarian Teladan, dari Rumah Sakit Jiwa Jadi Pelindung Jemaah di Mekkah

Tantangan tenaga kesehatan tak hanya menyelamatkan kesembuhan pasien, mereka juga berjuang menyelamatkan lingkungan dari krisis emisi sesuai caranya

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
zoom-in Semangat Juang Sanitarian Teladan, dari Rumah Sakit Jiwa Jadi Pelindung Jemaah di Mekkah
Istimewa
Tenaga Sanitasi Lingkungan RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta, Rahma Ika Pratiwi saat melakukan presentasi program inovasi sanitasi 

Doktor lulusan Leeds Beckett University, UK ini tak menampik lingkungan hijau banyak tanaman memberikan suasana yang menenangkan, menentramkan, tidak hanya bagi orang dengan gangguan psikologis tetapi juga untuk orang-orang tanpa gangguan. 

Menurutnya, lingkungan seperti ini dapat membantu menurunkan stress karena dapat memunculkan rasa senang dan tenang. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bau-bauan alam, pepohonan, bau tanah, dan juga suara-suara alami seperti cicitan burung atau binatang lain, dapat berdampak positif terhadap kesejahteraan psikologis masyarakat.  

Merasa dekat dengan alam membantu orang-orang untuk menurunkan stress, yang pada akhirnya membantu penyembuhan dari gangguan psikologis mereka. 

“Namun tentu saja perlu diperhatikan bahwa terapi ini harus juga dilakukan bersama terapi lain yang dibutuhkan,” katanya.

Sudah sejak lama beberapa rumah sakit jiwa menggunakan kegiatan jalan-jalan di taman dan aktivitas berkebun untuk membantu pasien gangguan jiwa berat yang sudah menjalani masa rehabilitasi.

Aktivitas berkebun teruji melalui banyak penelitian dan praktek di lapangan, dapat membantu para pasien gangguan jiwa dapat lebih cepat kembali dapat berbaur dengan lingkungan mereka. 

BERITA REKOMENDASI

Lusi menjelaskan, berkebun dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dalam 2 aspek: pertama, berkebun menghubungkan kita dengan alam dan kecantikan alami pepohonan di sekitar kita; dan kedua, berkebun juga dapat menjadi media kita untuk terhubung dengan orang lain. 

Berkebun membuat pasien bisa bertemu orang lain, belajar berkomunikasi dengan pasien dan perawat, dan memiliki bahan untuk berbincang. Hal ini tentu berdampak baik bagi kesehatan mental mereka.

Menanggapi rumah sakit jiwa menggunakan psikologi lingkungan sebagai salah satu tindakan terapi pasie, Lusi memaparkan, praktik ini sudah diterapkan sejak lama bahkan oleh rumah sakit umum.

“RSJ yang sudah tua hampir selalu memiliki halaman yang sangat luas dan ditanami banyak pepohonan dan taman, misalnya RSJ Magelang yang kebunnya sangat luas. Hal ini sangat membantu pasien untuk mendapatkan ketenangan sekaligus menjaga kesehatan mental para dokter, perawat, dan semua pegawai di RSJ tersebut,” terangnya.

Di sisi lain, dewasa ini penelitian dan praktek intervensi berbasis alam semakin maju dan makin banyak diterapkan secara global berdasarkan pendapat Lusi. 


Hal ini menunjukkan bahwa terapi berbasis alam makin diterima dan dinilai efektif. 

Pun juga tidak terlepas dari keprihatinan masyarakat akan kerusakan lingkungan yang massif.

Kerusakan lingkungan akhirnya berdampak negatif juga ke masyarakat, misalnya dengan makin banyaknya bencana akibat kerusakan alam. 

Misalnya, banjir, tanah longsor, dan kekeringan  yang diakibatkan oleh penggundulan hutan secara serampangan. 

Di perkotaan, masalah banjir banyak disebabkan oleh tidak adanya lagi area resapan air karena areal sudah penuh dengan pemukiman. 

“Tentu saja, bencana-bencana tersebut berdampak pada menurunnya kualitas hidup masyarakat, dan dapat menjadi faktor risiko masalah-masalah psikologis di masyarakat, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan stress berat,” analisisnya.

Perjuangan Berkelanjutan

Rahma Ika Pratiwi mengikuti program Praktisi Mengajar
Rahma Ika Pratiwi mengikuti program Praktisi Mengajar

Lembaran kehidupan seorang Rahma tak habis titik pada kisahnya sebagai abdi negara atau ASN RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta. Sebagai tenaga kesehatan dengan gelar Magister Kesehatan Lingkungan, ia memiliki tanggung jawab moral untuk berbagi.

Langkah sebagai pengajar akhirnya ia coba salami kendati periodic. Yakni dengan mengikuti proram Praktisi Mengajar dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan.

Bukan main, empat kelas di empat daerah ia satroni lewat kuliah daring untuk menyebarluaskan ilmu kesehatan lingkungan pada akhir 2023 dan awal 2024.

Di antaranya Universitas Baiturahmah Padang, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, hingga Universitas Ivet Semarang.

“Saya tidak ingin berhenti di sini, kesehatan lingkungan ini harus aplikatif, saya butuh untuk membagikan imu saya,  selain itu mengenalkan RSJD Solo dengan konsep healing garden yang bisa ditularkan ke rumah sakit lain, karena kalau cuman 1 rumah sakit nonsense untuk pengurangan emisi, tapi kalau semua rumah sakit bersama-sama (hemat energi), target pemerintah juga akan cepat tercapai,” jelasnya.

Pada pertengahan tahun 2024 ini, Rahma pun seperti mendapat rentetan rejeki yang saling berkaitan satu sama lain.

Kendati tidak jatuh tiba-tiba dari langit, berkah tersebut datang dengan usaha dan jerih payah Rahma.

Informasi pendaftaran petugas kesehatan haji 2024 dari Kementerian Kesehatan cepat-cepat ia pelajari.

Ibu satu aak ini akhirnya mengikuti seleksi yang menyajikan serangkaian tes tak gampang lantaran teman nakesdan (Tenaga Kesehatan Teladan) angkatannya tak lolos.

Sampai pada tiket keberangkatan digenggam, Rahma berangkat pertenahan Mei bersama Kloter 1 rombongan Jemaah calon haji hendak ke Tanah Suci.

“Alhamdulilah sampai visa jadi, berangkat sebagai petugas haji di bagian food and sanitation security, keamanan pangan dan sanitasi per 14 Mei sampai 15 Juli, 2 bulan di sana,” terangnya bahagia.

Sebagai petugas haji di bidang kesehatan lingkungan, tugas berat ia emban lantaran harus mengcover seluruh Jemaah haji Indonesia di Mekkah bersama empat rekan lainnya.

Ada dua tugas utama berdasarkan penempatan, pertama di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) dan yang kedua keliling Mekkah untuk melakukan inspeksi kepada penyedia-penyedia makanan.

Rahma Ika Pratiwi saat betugas sebagai petugas haji di bidang sanitasi
Rahma Ika Pratiwi saat betugas sebagai petugas haji di bidang sanitasi

Di KKIH, Rahma pernah bertugas untuk melakukan pengawasan sanitasi dan pengontrol makanan.

Dirinya memastikan bahwa sanitasi di KKIH benar-benar sehat, aman, dan limbahnya terkelola dengan baik serta terhindar dari hal-hal yang menyebabkan keracunan.

Konkritnya, Rahma bersama tim mengetes sampel makanan untu dicicipi serta dengan organo labtic.

Waktu pengecekannya juga tak sembarangan, yakni tiga kali sehari setiap pukul 03.00 pagi, 11.00 siang sebelum makanan didistribusi, dan sebelum makan malam.

“Sehari 3 kali kita ngecek makanan sesuai ga, padaha ada 159 katering dulu harus dicek juga,” ungkapnya.

Lalu tim lainnya berkeliling Mekkah yakni jemput bola mengunjungi katerin-katering yang ada.

“Keliling seluruh Mekkah, harus kuat”.

Tiada hentinya Rahma mengucap syukur atas jalan yang telah diberian Yang Maha Kuasa kepadanya.

Ibadah haji yang merupakan panggilan ini ternyata berlaku untuknya berlatar belakang tenaga kesehatan. Tak lupa ia berterima kasih kepada keluarga, tim dan pimpinan di RSJD Surakarta atas dukungan selama ini.

“Alhamdulikah bisa menyelesaikan ibadah haji sebagai petugas haji, perasaan Masya Allah, siapa sangka jadi petugas haji, tidak mengira,” bebernya.

Ke depan, Rahma mengusung misi untuk tetap menjunjung kesehatan lingkungan sesuai minat, keahlian dan pekerjaannya. Misinya yakni ingin menghitung kadar emisi rumah sakit karena tidak semua rumah sait tahu dan menghitung hal itu.

Lulusan pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya tersebut berharap, inovasi dan perjuangan semakin banyak ditelurkan oleh tenaga-tenaga sanitasi di luar saa yang menurutnya masih menyimpan ide cemerlang.

“Nah pasti kalua nantinya teman-teman sanitasi atau RS mau berinovasi lebih pasti memiliki sumbangsih untuk menuju Indonesia emas dan mencintai lingkungan. Ayo jangan malu berekspresi,” harapnya.

Daftar Prestasi Rahma Ika Pratiwi dan Tim Sanitasi RSJD Dr Arif Zainudin Surakarta:

  • Juara 2 Persi Award 2022

  • YSEALI 2023

  • Tenaga Kesehatan Teladan di Rumah Sakit 2023 Tingkat Provinsi Jawa Tengah

  • Tenaga Kesehatan Teladan Nasional 2023 Kategori Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Daerah dari Kementerian Kesehatan

  • Juara Harapan 1 dalam Kategori Corporate Social Responsibility dengan judul Inovasi Gandos Basah (Gandrung Dodolan Sampah, Nambah Resik lan Berkah - Gemar Berjualan Sampah, Menambah Bersih dan Berkah)

  • Juara 1 dalam Kategori Green Hospital dengan judul Inovasi Aset Dek Aza Manis (Taman Sehat dengan Berkolaborasi Pangan Bergizi Lezat Minuman Sehat dan Ekonomis di RSJD Dr Arif Zainudin Provinsi Jawa Tengah)

  • Juara 3 dalam Kategori Health Services during Crisis dengan judul Inovasi Pulang Rumah (Program Latihan Ulang di Rumah)

  • Juara 2 dalam Kategori Healthcare Workers Wellbeing dengan judul inovasi Pelatihan Psikologi Positif untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Perawat di RSJD Dr. Arif Zainudin Provinsi Jawa Tengah.

  • Peraih Excellent Award yaitu penghargaan bagi inovasi/makalah terbaik dari 8 kategori lomba yang dinilai berdampak luas bagi perumahsakitan) untuk Inovasi Aset Dek Aza Manis (Taman Sehat dengan Berkolaborasi Pangan Bergizi Lezat Minuman Sehat dan Ekonomis di RSJD Dr Arif Zainudin Provinsi Jawa Tengah).

(***)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas