Delapan Rumah di Asrama TNI Eks Batalyon 121 Terbakar, Ini Kata Dandim dan Sekda Binjai
Delapan Rumah di Asrama TNI Eks Batalyon 121 Terbakar, Ini Kata Dandim dan Sekda Binjai
Editor: Gigih
Delapan Rumah di Asrama TNI Eks Batalyon 121 Terbakar, Ini Kata Dandim dan Sekda Binjai
TRIBUN MEDAN/DEDY KURNIAWAN - Dandim 02/03 Langkat Letkol Inf Syamsul Alam memantau usai padamnya api yang membakar delapan rumah di Asrama TNI Eks Batalyon 121, tepatnya di Barak Sinabung, Kelurahan Pahlawan Binjai Utara, Senin (1/7/2019) malam.
Lanjut Sekda Binjai menyatakan tidak ada korban jiwa meninggal dunia dalam kejadian ini, begitu juga tidak ada korban terbakar, atau luka ringan akibat kebakaran. Seluruh penghuni sempat menyelamatkan diri.
"Tidak ada korban jiwa, atau korban luka terbakar. Secara kerugian materil kami juga belum bisa perkirakan. Semua penghuni selamat. Untuk dugaannya belum tahu, untuk tindakan cepat tanggapnya sementara ditetapkan tiga hari dulu," jelasnya.
Dandim 02/03 Langkat Letkol Inf Syamsul Alam mengatakan bahwa Barak di asrama TNI yang terbakar dahulu statusnya bekas Batalyon 121. Dandim memastikan asrama ditempati pensiunan dan TNI aktif.
"Asrama ini bekas Batalyon 121. Untuk yang menempati ada yang pensiunan TNI dan ada yang TNI aktif. Penempatan asrama ini ditempati tentara aktif," katanya.
Lanjut Dandim menyatakan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Sedangkan untuk penyebabnya, Dandim menyatakan masih menyelediki dan mengumpulkan informasi pasti.
"Tidak ada korban jiwa. Untuk dugaan penyebab kejadian kebakaran ini kami belum bisa beri pernyataan pasti dan belum bisa sampaikan. Nanti kami dari Kodim bersama Pemko dan BPBD juga akan segera buat posko dan tempat tinggal sementara," pungkas Dandim.
Informasi dihimpun Tribun Medan dari sejumlah warga sempat terdengar suara ledakan, tak lama kemudian disusul kobaran api yang menyala. Diduga terjadi ledakan tabung gas di salah satu barak.
Proses pemadaman sempat diwarnai kericuhan antar kelompok dari kalangan warga. Warga yang sedang bersusah payah, berjibaku dengan slang yang berat terganggu dan diprovokasi oleh warga yang sekadar menonton dan mengerumuni lokasi kebakaran.