Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Gamelan Sekati yang Ditabuh Selama 7 Hari pada Perayaan Sekaten

Gamelan Sekati adalah seperangkat gamelan yang ditabuh saat perayaan Sekaten. Gamelan Sekati akan ditabuh selama tujuh hari.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Mengenal Gamelan Sekati yang Ditabuh Selama 7 Hari pada Perayaan Sekaten
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Gamelan. 

Kalimat syahadat merupakan bagian dari Rukun Islam, yakni sebuah pernyataan kepercayaan sekaligus pengakuan atas ke-esaan Allah dan Muhammad sebagai rasul-Nya.

2. Sekaten Pertama Diadakan di Demak

Meskipun saat ini tradisi Sekaten hanya diadakan di Kompleks Keraton Jogja dan Solo, namun Sekaten pertama kali diadakan di Demak.

Sekaten sudah ada sejak zaman Kerajan-kerajaan Islam di Jawa Tengah , yakni Kerajaan Demak, Pajang, dan Mataram.

Tradisi Sekaten pertama kali diadakan pada zaman Kesultanan Demak, bertempat di halaman Masjid Agung Demak.

3. Tujuan Awal Sekaten untuk Menyiarkan Agama Islam

Sekaten merupakan salah satu upaya para Wali dalam menyiarkan agama Islam di Jawa Tengah.

Berita Rekomendasi

Para Wali membunyikan Gamelan Sekati untuk menarik perhatian masyarakat yang pada zaman itu menyukai gamelan.

Saat masyarakat sudah berkumpul, para Wali akan berdakwah mengenai agama Islam.

4. Pasar Malam Bukan Bagian dari Sekaten

Tradisi Sekaten awalnya merupakan serangkaian kegiatan mengeluarkan gamelan dari dalam Keraton dan menabuh gamelan.

Namun pada zaman penjajahan Belanda, Belanda mengadakan paar malam untuk memecah perhatian masyarakat sehingga masyarakat tidak mengikuti perayaan Sekaten.

Kemudian pasar malam diadaptasi menjadi bagian dari Sekaten.

5. Gamelan Berbunyi 7 hari

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas