Usung Tema The Spirit of Pluralism, Pembukaan Bulfest 2018 Megah
Pembukaan diawali 33 penari yang membawakan Tarian Purwaka Santi. Aksi mereka langsung memukau ribuan penonton di Tugu Singa Ambara Raja.
Editor: Content Writer
Bupati Agus menambahkan, pada ajang Bulfest setiap tahunnya terus memliki tema yang spesifik. Seperti pada tahun 2018 Bulfest mengambil tema The Spirit of Pluralism atau Semangat Keberagaman. Kesenian dari seluruh etnis digali dan Pemkab Buleleng mengajak seluruh masyarakat Buleleng yang sangat beragam untuk bersama membangun Kabupaten Buleleng.
“Setiap tahunnya kita menampilkan hal-hal yang spesifik. Seperti tahun ini kita mengangkat keberagaman dimana kita mengajak seluruh masyarakat Buleleng untuk membangun daerah,” tambahnya.
Masa depan pariwisata Buleleng sendiri dijamin bakal maju pesat. Pasalnya, Gubernur Terpilih I Wayan Koster menyampaikan, pembangunan aksesibilitas ke Buleleng akan menjadi salah satu program prioritasnya.
"Kita sudah mulai membangun jalan shortcut dari Denpasar ke Buleleng yang akan selesai pada 2020. Dengan adanya jalan shortcut ini, orang tidak akan lagi menempuh perjalanan 4 jam dari Denpasar dengan kondisi jalan berkelok-kelok yang memabukkan," ungkap Wayan Koster.
Gubernur yang juga kelahiran Buleleng ini menambahkan, pembangunan bandara di Buleleng yang sudah dirintis, akan dia percepat realisasinya. Menurutnya, dengan memiliki bandara sendiri, wisatawan yang ke Buleleng dan sekitarnya akan meningkat tajam.
"Bandara yang sudah dirintis akan kita percepat. Ini agar sektor pariwisata di Buleleng akan ikut terbang tinggi. Selain itu, kita juga segera memiliki Fakultas Kedokteran. Fakultas Kedokteran ini berbeda dengan yang di Denpasar. Fakultas Kedokteran di Buleleng akan berbasis pariwisata juga," pungkasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, pengembangan infrstruktur di kawasan Bali Utara saat ini mutlak dibutuhkan. Dengan berbagai keungulan yang dimiliki oleh Pulau Dewata ini, pemerataan ini akan terwujud sehingga tercipta keseimbangan diberbagai wilayah di Pulau Dewata. Kepadatan tidak lagi bertumpu di zona selatan.
“Pengembangan kawasan Utara Bali itu bagus. Penambahan bandara baru dan akses tol di kawasan utara tentu akan semakin memudahkan mobilitas wisatawan. Dampak positifnya jelas adanya sebaran ekonomi yang lebih merata,” ujar Menpar Arief Yahya.
Menurutnya, keseimbangan pembangunan di kawasan Utara dan Selatan Pulau Bali ini harus dilakukan. Kalau melihat kapasitas di Selatan dinilai padat, maka yang perlu dilakukan membagi kepadatannya.
"Kalau ini dilakukan, kawasan di Utara pasti akan tumbuh. Sebab, destinasi di Bali Utara juga sangat eksotis termasuk di Buleleng," pungkasnya. (*)