Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jangan Mengaku Wisatawan Milenial Kalau Belum ke Orchid Forest Cikole

Inilah destinasi digital yang menerapkan gaya nomadic tourism. Atau menjadi bagian dari program strategis Kementerian Pariwisata.

Editor: Content Writer
zoom-in Jangan Mengaku Wisatawan Milenial Kalau Belum ke Orchid Forest Cikole
dok. Humas Kementerian Pariwisata
Peresmian Orchid Forest Cikole, Lembang, Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/8). 

Di era serba digital seperti sekarang, turut merangsang kehadiran wisatawan kekinian. Bahasa kerennya, wisatawan milenial. Wisatawan ini tumbuh subur seiring hadirnya destinasi digital, nomadic tourism dan lainnya.

Nah, jika kamu merasa sebagai wisatawan milenial, ada satu destinasi yang wajib dikunjungi. Namanya Orchid Forest Cikole, Lembang, Bandung, Jawa Barat. Inilah destinasi digital yang menerapkan gaya nomadic tourism. Atau menjadi bagian dari program strategis Kementerian Pariwisata.

Jumat (24/8), Orchid Forest Cikole diresmikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Ia didampingi Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Don Kardono, dan CEO Orchid Forest Cikole Maulana “Barry” Akbar.

Menurut Menpar Arief Yahya, konsep yang diterapkan di tempat ini digemari wisatawan. Baik wisatawan mancanegara (wisman) ataupun nusantara (wisnus).

"Sudah tidak bisa dibantah lagi perilaku manusia saat ini sudah bergeser. Terlebih wisatawan milenial atau Future Customers. Tahun ini diproyeksikan USD 17 miliar. Tahun 2019 USD 20 miliar. Ketika USD 20 miliar maka diharapkan pariwisata sudah menjadi penghasil devisa terbesar," ujarnya.

Beberapa hal juga terus dilakukan untuk menggenjot industri pariwisata adalah memperluas promosi dan pemasaran, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Serta engembangan destinasi-destinasi wisata yang baru, salah satunya nomadic tourism di Cikole ini.

Ketiga, terobosan tersebut terbukti mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Diproyeksikan pada 2019, Wisman naik sebesar 500% menjadi 5 juta dan menghasilkan devisa Rp 87 miliar. Sementara untuk Wisnus naik 300% menjadi 2 juta, dengan total devisa Total 1,78 triliun.

BERITA TERKAIT

"Untuk mencapai itu semua, kita harus membuat planning jangka panjang. Targetnya kenaikan rata-rata 21%. Maka dibutuhkan support masa kontrak lahan diperpanjang menjadi 30 tahun dan minimal luasan lahan yang digunakan mencapa 100 hektare," ujar Menpar Arief Yahya.

Arief Yahya menjelaskan, destinasi digital adalah sebuah produk pariwisata yang kreatif dan dikemas secara kekinian (zaman now).

“Keinginan generasi milenial maupun individu yang senang 'berbagi' di media sosial menjadi potensi baik untuk meningkatkan pariwisata dunia digital ini. Kalau menurut bahasa anak muda adalah destinasi yang instagramable,” katanya.

Sebelumnya, Orchid Forest Cikole Lembang ini telah melakukan nota kesempahaman (MoU) dalam Co-branding Wonderfu Indonesia dengan Kemenpar pada 8 Agustus lalu. Kemudian, dilanjutkan dengan kerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung pada 10 Agustus. Kerjasama dengan STP dilakukan untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM). Khususnya dalam mengembangkan destinasi digital dan nomadic tourism.

Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara mengatakan, kerjasama Kemenpar melalui brand Wonderful Indonesia dengan co-branding partner merupakan sinergi simbiosis mutualisme. Atau akan memberi manfaat pada kedua belah pihak.

“Brand Wonderful Indonesia (WI) memiliki posisi tawar tinggi di dunia, dengan melakukan co-branding kita melakukan efisiensi anggaran, co-creation, dan meningkatkan exposure masing-masing brand,” kata Ukus Kuswara.

Dikesempatan yang sama, Maulana “Barry” Akbar mengatakan, untuk mengembangkan Orchid Forest Cikole sebagai destinasi digital pihaknya akan terus melengkapi teknologi digital terkini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas