Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Jembatan Udara, Warga Papua Senang Harga 5 Jenis Bahan Pokok Turun

jembatan udara merupakan realisasi Nawacita ke-7, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

Editor: Sanusi
zoom-in Ada Jembatan Udara, Warga Papua Senang Harga 5 Jenis Bahan Pokok Turun
KOMPAS.com/BAMBANG P. JATMIKO
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sesaat akan terbang menggunakan pesawat Twin Otter yang dioperasikan Demonim Air dari Bandara Timika ke Nabire Papua, Rabu (20/12/2017). 

"Warga senang sekali harga barang semua turun. Banyak masyarakat yang senang," ujarnya.

Barang-barang yang diangkut adalah sembako yakni, beras, mi instan, dan minyak goreng. Sembako tersebut dinilai dibutuhkan oleh warga. "Kita juga senang bisa beli beras harganya jauh lebih murah dari sebelumnya," kata Yosua.

Perekonomian meningkat serta taraf hidup masyarakat di daerah tertinggal dan terpencil tersebut juga ikut naik.

Data Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mencatat sejak program jembatan udara digagas pertama kali tahun 2017 grafik angka pertumbuhan angkutan kargo terus mengalami kenaikan.

Tahun 2017 tercatat kargo yang berhasil diangkut sebanyak 1.115.000 ton naik menjadi 1.120.000 ton di tahun 2018 serta ditargetkan pada tahun 2019 akan mengangkut 2.290.000 ton kargo.

Jika dihitung sejak tahun 2014-2018 rata-rata pertumbuhan angkutan kargo sekitar 6,5 persen. Sementara untuk jumlah penumpang juga mengalami peningkatan sejak tahun 2014-2018. Rata-rata pertumbuhan jumlah penumpang sejak 2014-2018 sebesar 9,2 persen. Untuk tahun 2019 akan mengangkut 262.000.000 penumpang.

Selain ada program Jembatan Udara, peningkatan-peningkatan tersebut juga karena banyaknya bandara baru yang dibuka dan beroperasi.

Berita Rekomendasi

Selama tahun 2018 saja Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah mengoperasikan tiga bandar udara (bandara) baru.

Ketiga bandara tersebut yakni Kertajati di Majalengka, Samarinda Baru atau APT Pranoto di Kalimantan Timur dan terakhir Bandara Tebelian di Kalimantan Barat.

Polana B Pramesti mengatakan, selama 4 tahun periode 2015-2018 sudah ada 10 Bandara yang sudah diselesaikan. Adapun rinciannya adalah pada tahun 2015 ada dua bandara baru, kemudian dua bandara baru di 2016.

Selanjutnya di tahun 2017 ada tiga bandara baru yang telah dioperasikan oleh Kemenhub. Dan pada tahun ini juga ada tiga bandara baru yang telah dibangun.

Adapun 10 bandara tersebut meliputi Bandara Letung, Anambas, lalu yang kedua adalah Bandara Namniwel. Kemudian yang ketiga Bandara Miangas, keempat adalah Bandara Morowali dan yang kelima adalah Bandara Werur.

Selanjutnya Bandara keenam yang beroperasi adalah Bandara Maratua, ketujuh Bandara Koroway Batu. Kemudian disusul Bandara Kertajati di posisi kedelapan Kertajati, Kesembilan Samarinda Baru, dan yang terakhir ada Tebelian.

"Ada beberapa Bandara yang sudah beroperasi itu dari mulai Letung-Anambas ada Namniwel di Maluku Utara ini melayani rute Ambon," ujar Polana.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas