Wisata Kuliner Khas Sulawesi Selatan di Toraja International Festival 2019
Banyak pengalaman baru yang bisa kalian dapat dari perjalanan ke Toraja. Apa saja kah itu?
Editor: Content Writer
Jangan pernah ragu melangkahkan kaki Toraja International Festival 2019. Karena, eventnya sangat oke. Akses menuju Toraja juga keren. Banyak pengalaman baru yang bisa kalian dapat dari perjalanan ke Toraja. Apa saja kah itu?
Toraja bisa dicapai lewat dua akses. Pertama udara kedua darat. Lewat udara, kita harus naik pesawat jenis ATR dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar ke Bandara Lagaligo di Tana Toraja. Perjalanannya ditempuh sekitar 2 hingga 3 jam.
Alternatif kedua melalui jalan darat. Perjalanannya memang jauh. Memakan waktu hingga 8 jam dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Tapi tidak perlu khawatir. Karena dalam perjalanan kita akan menemui banyak hal baru.
Staf Khusus Menpar Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono mengatakan, perjalanan ke Toraja akan memberikan pengalaman yang tidak terlupakan.
“Kalau kalian tidak sedang diburu waktu, ada baiknya mencoba jalur darat ke Toraja. Jaraknya memang jauh. Tapi apa yang kalian dapat sangat sepadan. Ada kuliner, destinasi, dan masih banyak lagi. Pengalaman ini yang tidak akan kalian lupakan,” papar Don Kardono, Kamis (18/7).
Sebelum mengawali perjalanan, ada baiknya kita mengisi perut. Dan kuliner yang disarankan tentu makanan khas Sulawesi Selatan, Coto Makassar. Tapi kalian juga bisa mendapatkan Iga Bakar. Dua makanan ini sangat mudah dicari.
Sesudah itu, kalian akan mendapati salah satu destinasi paling favorit di Sulawesi Selatan, Ramang-Ramang di Maros. Destinasi ini adalah gugusan gunung karst. Namun, bentuknya sangat indah. Sangat instagramable. Keindahan Ramang-Ramang terbentuk secara alamiah.
Buat Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh Ricky Fauziyani, pelancong yang akan menuju Toraja, disarankan mampir di Ramang-Ramang.
“Gugusan gunung karst ini akan menemani perjalanan wisatawan ke Toraja. Ia terlihat sangat indah jalan. Tapi, saya menyarankan agar wisatawan mampir ke destinasi ini. Jangan lewatkan kesempatan berfoto atau mengeksplorasi Ramang-Ramang,” tuturnya.
Setelah puas mengeksplorasi Ramang-Ramang, kita bisa melanjutkan perjalanan. Hamparan rumah adat akan menjadi pemandangan yang rutin di dapat.
Begitu memasuki wilayah Pare-Pare, giliran pantai yang akan kita temui. Wilayahnya cukup untuk melepas penat. Namun, jika kaliian ingin berhenti untuk rehat, disarankan ke Teras Empang.
Teras Empang adalah tempat kuliner. Di sana da spot pertemuan sungai dan laut. Salah satu menu khas yang ditawarkan adalah Es Poteng. Yaitu minuman yang terbuat dari poteng atau tape singkong, dicampur sirup yang khas.
Buat Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty, hal-hal seperti inilah yang membuat Toraja International Festival menjadi seru.
“Secara atraksi, Toraja International Festival tidak perlu diragukan. Karena telah melewati masa kurasi. Yang membuat seru, pengalaman akan didapat sejak kita mendarat di Makassar hingga perjalanan menuju Toraja,” katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan salah satu hal terpenting untuk mengangkat destinasi adalah 3A (aksesibilitas, atraksi, amenitas).
“Atraksi Toraja tidak perlu diragukan. Karena mereka sangat menjaga warisan budaya secara turun temurun. Dan itu menjadi atraksi yang luar biasa. Amenitas juga memadai dengan banyaknya pilihan untuk bermalam. Yang menarik adalah akses. Menuju Toraja tidak sulit. Ada pilihan udara dan darat. Tinggal menyesuaikan saja. Dan yang pasti kalian harus menyaksikan Toraja International Festival 2019,” papar mantan Dirut PT Telkom itu.(*)