Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mentan Pantau Progres Program Serasi di Banyuasin dan OKI

Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) siap kejar target 200 ribu hektare dalam program Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (Serasi). Yang terluas berada

Editor: Content Writer
zoom-in Mentan Pantau Progres Program Serasi di Banyuasin dan OKI
Kementan
Andi Amran Sulaiman. 

Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) siap kejar target 200 ribu hektare dalam program Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (Serasi). Yang terluas berada di Kabupaten Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI)

Menteri Pertanian Amran Sulaiman didampingi Gubernur Sumsel Herman Deru langsung lakukan peninjauan di kedua wilayah itu. Pertama, peninjauan dilakukan di lahan gambut yang akan segera dijadikan lahan pertanian untuk program Serasi tepatnya di Muara Padang kabupaten Banyuasin.

Lahan yang luasnya lebih dari 100 ribu hektare ini, akan segera diolah supaya bisa langsung ditanami padi dan akan terus diawasi pengerjaannya oleh pemerintah provinsi Sumatera Selatan bersama dengan Kementerian Pertanian.

"Target untuk Sumsel adalah 200 ribu Ha dimana dapat meningkatkan pendapatan petani Rp 14 triliun. Hal ini luar biasa," ucap Mentan Amran usai kunjungan di Muara Padang, Rabu (28/8).

Mentan Amran menyampaikan, saat ini pertanian Indonesia sudah berevolusi dari pertanian tradisional menuju pertanian modern. Dimana tujuannya menekan biaya produksi 50% kemudian meningkatkan planting indeks yang dulunya tanam 1 kali menjadi 2 kali dan bertambah lagi menjadi 3 kali.

Selain itu, produktivitasnya juga naik. Dan yang paling penting pemuda tani saat ini sebanyak 500 ribu orang sudah turun ke dunia pertanian dikarenakan pertanian zaman sekarang sudah menggunakan alat-alat pertanian modern.

"Jika hal ini dilakukan dalam kurun waktu 2 tahun kedepan, maka nanti akan meningkatkan pendapatan petani sebesar Rp 30 triliun," tutur Mentan Amran.

Berita Rekomendasi

Di lokasi kedua, yakni di Desa Tanjung Aur, Kecamatan Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI). Di sini Mentan menyaksikan langsung sejumlah excavator sedang menggarap lahan rawa seluas 710 hektare.

Dirinya optimistis, dengan menggunakan Alsintan modern, selain untuk peningkatan produktivitas, juga bisa mencegah adanya kebakaran lahan gambut. Dikarenkan saat ini pertanian modern mengelola lahan dengan menggunakan rotavator.

Dengan program Serasi yang sudah berlangsung 2 tahun ini, Mentan menyampaikan bahwa kebakaran di Sumatera Selatan sudah turut berkurang. Hal ini juga turut dialami provinsi Kalimantan Selatan yang turut ikut serta dalam program Serasi.

"Kita sudah beri bantuan excavator dan rotavator. Ini bisa mengurangi kebakaran lahan karena petani sudah menggunakan Alsintan. Sehingga lahan rawa bisa produksi hingga 3 kali. Jadi gunakan semaksimal mungkin kalau bisa alat-alat canggih ini bekerja 24 jam," pintanya.

Sementara, Gubernur Sumsel Herman Deru menilai, sekarang lahan pertanian di Pulau Jawa sudah mulai jenuh. Sehingga Sumsel bisa menjadi peluang untuk mulai menambah lokasi luas tanam baru.

"Tidak mungkin (Pulau Jawa) tambah luas tanam, ini peluang yang ingin kita ambil. Tambahan lahan baru ini menjadi kesempatan bagi Sumsel sendiri," kata Herman.

Dari informasi Kementerian Pertanian (Kementan), Sumsel kini menjadi peringkat kelima untuk penyumpang pangan nasional. Ditarget hingga akhir tahun ini, diyakini bisa menjadi peringkat ketiga, dan pada 2021 bisa menduduki peringkat pertama untuk penyumbang pangan nasional.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas