Sambut Revolusi 4.0 Kemnaker Fokus Ciptakan Lapangan Kerja
Menyambut revolusi 4.0, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah fokus menciptakan lapangan kerja lebih banyak dan menguatkan mutu tenaga kerja.
Editor: Content Writer
Menyambut revolusi 4.0, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah fokus menciptakan lapangan kerja lebih banyak dan menguatkan mutu tenaga kerja. Itu dilakukan guna mengembangkan industri nasional agar semakin kompetitif dan produktif.
Demikian disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri saat memberikan arahan dalam acara seminar "Peran Politeknik Ketenagakerjaan dalam Mewujudkan SDM Unggul” di Jakarta, Senin (23/9/2019).
“Saya berharap semua pihak yang berkepentingan bisa memanfaatkan momentum revolusi industri untuk bergerak menciptakan harmonisasi pembangunan hubungan industrial yang kondusif,“ ujar Hanif.
Untuk mewujudkan kedua rencana di atas, Hanif mengimbau lembaga pendidik, seperti Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) bersinergi dengan industri sesuai kejuruan atau bidang yang diajarkan. Dengan begitu, tak hanya meraih target kuantitas lulusan, tapi juga mampu mencetak lulusan berkualitas sesuai kebutuhan dunia industri saat ini.
Tak hanya itu, Hanif juga mengajak pelaku industri lainnya agar dapat terus membaur dengan instansi pemerintah guna menginvestasikan sumber daya manusia (SDM) sebanyak mungkin.
“SDM unggul yang memiliki daya saing harus disiapkan sehingga ekonomi bisa tumbuh secara produktif dan kesejahteraan masyarakat bisa ditingkatkan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemnaker Khairul Anwar mengatakan, ketenagakerjaan merupakan masalah yang unik dan berdimensi dengan sektor lain. Khairul melanjutkan, tidak sekadar mengatur hubungan kerja (during employment) tapi juga pra kerja hingga pascakerja.
Sementara itu, lanjut Khairul, SDM merupakan salah satu faktor produksi industri nasional yang masih harus terus diupayakan pengembangannya agar semakin kompetitif dan produktif. Tidaklah mudah untuk mewujudkan hal tersebut.
Oleh sebab itu, pengembangan kompetensi pekerja menjadi syarat utama. Untuk itu, Khairul berharap lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan dapat ikut berperan mendorong peningkatan kompetensi SDM Indonesia, terutama di era perkembangan teknologi seperti sekarang ini.
“Kita tidak dapat menghindari teknologi, maka dari itu kami perlu melakukan upaya positif membentuk ekosistem digital dari semua lini agar bisa menjadi negara siap digital," pungkasnya.(*)