Tingkatkan Produksi Padi, Kabupaten Bandung Andalkan Pembangunan RJIT
Kabupaten Bandung terus berusaha meningkatkan produksi padi. Salah satunya dengan meningkatkan prasarana pertanian melalui pembangunan atau Rehabilita
Editor: Content Writer
"Bahkan, pembangunan jaringan irigasi tersier ini untuk menyalurkan air dari sumbernya, selain proses penyalurannya dengan cara menggunakan pompa yang bersumber dari sungai. Prasarana pertanian ini untuk memudahkan aliran air," ujar Yayan.
Bahkan, imbuh Yayan, jika ada lahan pertanian padi yang tidak terjangkau aliran air yang bersumber dari jaringan irigasi tersier, Dinas Pertanian memfasilitasi pembangunan sumur pantek dengan menggunakan mesin pompa air.
"Mesin pompa air di lokasi sumur pantek sedalam 40 meter itu bisa mengairi lahan pertanian padi seluas 5 hektare," katanya.
Namun yang harus diperhatikan para petani itu, kata Yayan, bagaimana proses pemeliharaan mesin pompa air dan pipanya yang digunakan untuk menyalurkan airnya.
"Pembangunan berbagai prasarana pertanian itu, mulai dari jaringan irigasi tersier dan sumur pantek bisa dirasakan manfaatnya oleh para petani di Kabupaten Bandung," katanya.
Disamping itu, kata Yayan, pemerintah pun fokus pada peningkatan infrastrukur jalan usaha tani. Di antaranya di Desa Neglasari Kecamatan Ibun.
Baca: Program Dem Area Kementan Sukses, Panen Padi 9,3 Ton di Musim Kemarau
"Yang semula jalan setapak, kini bisa menggunakan kendaraan roda dua untuk mengangkut hasil pertanian atau pun mengangkut pupuk saat pengolahan lahan pertanian," tambahnya.
Ia mengatakan, pembangunan jalan usaha pertanian dapat meningkatkan produksi pertanian, selain mengurangi biaya produksi pertanian.
Saat ini, kata Yayan, pihaknya sedang melakukan proses usulan untuk menambah peningkatan pembangunan jaringan irigasi tersier di lahan pertanian di Kabupaten Bandung.
"Titik lokasinya sudah ada. Namun masih dalam proses usulan. Berbagai pelaksanaan pembangunan infrastruktur pertanian itu berdasarkan usulan dari para kelompok tani," pungkasnya.