Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mentan Serahkan KUR senilai Rp 36,6 Miliar di Serdang Bedagai

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 36,6 miliar. Selain KUT, juga ada penyerahan Pol

Editor: Content Writer
zoom-in Mentan Serahkan KUR senilai Rp 36,6 Miliar di Serdang Bedagai
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 36,6 miliar. Selain KUT, juga ada penyerahan Polis Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTSK) senilai Rp 166 juta kepada empat kelompok ternak sapi.

Penyerahan simbolis KUR, Polis dan Klaim AUTSK ini dilakukan di acara Panen Padet di Tebing Tinggi, DesaLiberia Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Kamis (20/2).

"Sektor pertanian terbukti mampu bertahan di tengah pelambatan perekonomian nasional maupun global. Bahkan mampu menciptakan pertumbuhan positif khususnya kesempatan kerja," kata Mentan SYL.

KUR senilai Rp 36,3 miliar ini berasal dari Bank BRI senilai Rp 15 miliar diserahkan kepada 2 orang penerima simbolis, dari Bank Sinar Mas senilai Rp 10 miliar diserahkan kepada 1 orang penerima simbolis, dari Bank BNI senilai Rp 8,32 miliar diserahkan kepada 2 orang penerima simbolis, dan dari Bank BRI Agro senilai Rp 985,5 juta diserahkan kepada 1 orang penerima simbolis.

Sementara dari BPD Sumut senilai Rp 800 juta diserahkan kepada 1 orang penerima simbolis, dari Bank BJB senilai Rp 600 juta diserahkan kepada 1 orang penerima simbolis, dari Bank Nagari Sumbar senilai Rp 300 juta diserahkan kepada 1 orang penerima simbolis, dari Bank Mandiri senilai Rp 200 juta diserahkan kepada 1 orang penerima simbolis, dan dari Bank BTN senilai Rp 100 juta diserahkan kepada 1 orang penerima simbolis.

Penyaluran KUR oleh Kementerian Pertanian (Kementan) ini juga didukung pengembangan Komando Startegis Pembangunan Pertanian (KostraTani). Program ini diharapkan mempercepat pembangunan di pedesaan menuju pertanian maju, mandiri dan modern.

"Strategi tersebut digerakkan oleh balai penyuluhan pertanian atau BPP sebagai pusat pelaksanaan KostraTani. Yaitu melalui peningkatan efektivitas dan peran penyuluhan pertanian, dengan meningkatkan kemampuan dan kompetensi penyuluh pertanian," papar Mentan SYL.

Berita Rekomendasi

Sementara, dalam penyerahan simbolis ini, berupa Polis AUTSK senilai Rp 150 juta. Diserahkan kepada Jumino Abadi dari Kelompok Tani Subur Kabupaten Asahan senilai Rp 70 juta, dan Muhammad Nawawi dari Kelompok Ternak Karya Bakti, Kabupaten Asahan senilai Rp 80 juta.

"Dengan premi yang dibayar Rp 40 ribu (dari yang seharusnya dibayar Rp 200 ribu dengan bantuan premi pemerintah Rp 160 ribu) untuk 1 ekor sapi betina dengan uang pertanggungan Rp 10 juta masa pertanggungan 1 tahun," paparnya.

Selain itu, juga diserahkan klaim asuransi sejumlah Rp 16 juta kepada Kelompok Ternak Karya Jaya dari Desa Pertabatan, Kecamatan Dolok Masihul, dan Kelompok Ternak Barokah Sido Mulyo, dari Desa 12, Kecamatan Dolok Masihul senilai Rp 8 juta.

Menurut Mentan SYL, Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Termasuk Sumatera Utara sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi besar pada sektor pertanian termasuk perkebunan dan dunia peternakannya.

“Negara kita negara kaya, negara kaya adalah pemberian Tuhan yang harus kita syukuri, dan Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi yang sangat hebat karna telah berhasil memanfaatkan kekayaan alamnya dengan tepat. Membangun suatu daerah dengan kekuatan alam seperti Sumatera Utara itu yang luar biasa,” tutur Mentan SYL.


Lebih lanjut SYL mengatakan, berbagai upaya peningkatan populasi sapi lokal yang dilakukan Kementan, merupakan rangkaian dari komitmen pemerintah untuk menekan angka dominasi impor sapi di Indonesia. Sekaligus sebagai upaya memenuhi kebutuhan daging sapi nasional yang jumlahnya mencapai 700.000 ton pertahun.

"Namun peternaknya juga harus dilindungi dari kebangkrutan, salah satunya lewat AUTSK, agar peternak dapat menjalankan usaha ternaknya dengan tenang," tandasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas