Dirjen Perhubungan Laut: HUT RI Ke-75 Jadi Momentum Kemandirian Maritim Indonesia
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo mengatakan bahwa peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75 menjadi momentum bagi institusi
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2020 mengangkat tema besar "Indonesia Maju", seperti yang dicita-citakan periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI tahun ini, menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, bangsa Indonesia tengah berjuang keras menghadapi dampak pandemi Covid-19 sehingga hendaknya dapat dijadikan ajang memetik pembelajaran untuk tetap membangkitkan semangat kebersamaan, gotong royong, dan membangun kemandirian dalam menggapai kehidupan yang lebih baik di tengah keterbatasan, termasuk di sektor maritim.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo mengatakan bahwa peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75 menjadi momentum bagi institusi dan jajarannya untuk mengoptimalkan sektor maritim dalam mendukung cita-cita Pemerintahan Presiden Joko Widodo mewujudkan kemandirian maritim menuju Indonesia Maju.
Seiring dengan bertambahnya usia Ibu Pertiwi yang menginjak 75 tahun, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mencatat beberapa capaian program yang telah berjalan dan menunjukan sektor transportasi laut sebagai faktor pendukung kemandirian maritim.
Pertama di bidang pembangunan infrastruktur. Salah satu proyek infrastruktur pelabuhan yang tengah dikejar penyelesaiannya adalah Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi optimis Pelabuhan Patimban dapat diselesaikan untuk tahap I pada bulan Oktober 2020, sehingga bisa dilakukan soft launching pada November 2020.
Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor (Car Terminal) yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar.
Ke depan Kawasan Segitiga Emas Cirebon-Patimban-Kertajati atau yang lebih dikenal dengan Rebana diproyeksikan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terbesar di Indonesia dengan dukungan konektivitas Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
Pembangunan infrastruktur tidak selalu didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ataupun pinjaman luar negeri.
Pada tahun 2020, terdapat beberapa infrastruktur perhubungan laut yang pembiayaan pembangunannya dilaksanakan melalui skema pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebagai alternatif pembiayaan pembangunan oleh Pemerintah selain melalui APBN.
Di antaranya adalah pengembangan Pelabuhan Seba di Nusa Tenggara Timur dan pembangunan Menara Suar Tanjung Batu di Tarakan, Kalimantan Utara.
Pengembangan Pelabuhan Seba dilaksanakan secara multiyeras Tahun Anggaran 2020-2021.
Untuk pekerjaan Tahun Anggaran 2020 meliputi pekerjaan pembangunan trestle segmen I (63x10) m2 dan trestle segmen II (82x10) m2.
Sedangkan untuk tahun 2021 akan dilakukan pembangunan trestle segmen II (18x10) m2 dan pembangunan dermaga segmen I dan II (69x10) m2.