Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tingkatkan Pariwisata dan Ekonomi, Kemenhub Susun Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Balohan

Sebagai titik penting guna memperlancar kunjungan wisata dan logistik, kemenhub mulai mengatur alur pelayaran masuk pelabuhan Balohan di Provinsi Aceh

Editor: Content Writer
zoom-in Tingkatkan Pariwisata dan Ekonomi, Kemenhub Susun Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Balohan
Istimewa
Kemenhub susun alur pelayaran pelabuhan Balohan untuk memperlancar wisata dan logistik 

TRIBUNNEWS.COM - Pelabuhan Balohan yang merupakan salah satu pintu gerbang masuk menuju Sabang memegang peranan penting untuk memperlancar kunjungan pariwisata dan distribusi logistik ke kota Sabang dan provinsi Aceh.

“Pelabuhan ini memiliki peranan penting dalam menghubungkan antar pulau dan pertumbuhan ekonomi lokal. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memastikan adanya alur pelayaran yang tepat, aman, dan efisien.” kata Capt Ramadhan.

Demikian disampaikan oleh Direktur Kenavigasian dalam Sambutan Pembukaan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penetapan Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Balohan Provinsi Aceh, yang dibacakan oleh Kasubdit Armada dan Pangkalan Kenavigasian, Capt Ramadhan Hasri Harahap pada hari Kamis (3/8) di Hotel Bigland, Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Gelar Pelatihan, Kemenhub Konsisten Cetak SDM Profesional di Bidang Pembangunan Fasilitas Pelabuhan

Capt. Ramadhan mengungkapkan, bahwa Pelabuhan Balohan, yang pengawasan keselamatan pelayarannya berada di bawah pengawasan KSOP Kelas IV Sabang, melayani dua jenis angkutan penyeberangan, yaitu Kapal Motor Express (kapal cepat) yang dikelola oleh perusahaan swasta, dan Kapal Ferry yang dioperasikan oleh PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Aceh, yang melayani penumpang dengan trayek pelayaran dari Ulee Lheue-Balohan (Sabang).

Menurut Capt. Ramadhan, keberadaan pelabuhan penyeberangan seperti Pelabuhan Balohan ini menjadi syarat utama untuk memajukan wilayah Kepulauan, mengingat Pelabuhan merupakan prasarana utama untuk mendukung perputaran roda perekonomian pada tiap Kawasan di Aceh yang terpisah oleh laut.

“Oleh karenanya, penting bagi kita untuk memperhatikan aktivitas penyeberangan secara serius agar mampu menjamin keselamatan dan keamanan aktivitas angkutan penyeberangan, salah upayanya adalah dengan menetapkan alur pelayaran ideal dan memenuhi berbagai aspek kepentingan keselamatan dan kelancaran bernavigasi serta melindungi kelestarian lingkungan maritim,” ujarnya.

Baca juga: Kemenhub Tunjuk BKI untuk Pengujian hingga Persetujuan Kelaikan Petikemas

Capt. Ramadhan mengungkapkan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Sabang bekerja sama dengan Pushidrosal telah melaksanakan survey untuk menyusun rencana penetapan Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Balohan. Berdasarkan hasil survey, secara teknis Pelabuhan Balohan memiliki alur Panjang 1,37 Nm (2,5 km) dengan lebar 200 m.

Berita Rekomendasi

“Hasil survey di depan Pelabuhan didapatkan kedalaman 21 s.d 39,15 meter, sedangkan kedalaman di sepanjang alur bervariasi, antara 40 s.d 127 meter dengan jenis material dasar laut terdiri dari pasir, lumpur dan karang,” terangnya.

Pelabuhan Balohan memiliki Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) sebanyak lima unit dan dilayani oleh Stasiun Radio Pantai (SROP Sabang) PKA. Pelabuhan Balohan memiliki sistem rute jalur satu arah (one way route), tidak terdapat area ranjau, pipa dan kabel bawah laut, serta desain alurnya tidak berada dalam kawasan konservasi.

Baca juga: Kemenhub Laut Kembali Adakan Bimtek Badan Usaha Pengerukan dan Reklamasi Tahun Anggaran 2023

Capt Ramadhan berharap, dengan ditetapkannya Alur Pelayaran Pelabuhan Balohan, tidak hanya dapat menjamin keselamatan kapal pada Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Balohan sehingga kelancaran traffic dapat meningkat, namun juga dapat menjaga kelestarian lingkungan maritim di sepanjang perairan Alur Pelayaran, mendukung para pengguna jasa maritim berupa PLI (Kertas/Elektronik) serta produk Nautika Pushidrosal.

Selain itu juga meningkatkan intensitas, efektifitas dan konektivitas Pelayaran serta Kelancaran arus barang dan penumpang dan kendaraan, serta mempertegas pemanfaatan tata ruang laut sehingga pengelolaan dan pemanfaatan ruang laut menjadi selaras.

“Selain itu, penetapan Alur Pelayaran ini juga penting untuk mendukung Pelabuhan Balohan sebagai pintu gerbang pertumbuhan ekonomi kreatif dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Balohan, serta mendukung sektor pariwisata,” tungkasnya.

Baca juga: Dorong Perkembangan Ekonomi, Kemenhub Segera Tetapkan Alur Pelabuhan Branta-Pamekasan dan Bawean

Untuk itulah, Capt. Ramadhan berharap melalui Kegiatan FGD ini, para Ahli, Pemangku Kepentingan, dan Pakar Maritim dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, serta pandangan mengenai rencana penetapan Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan Balohan.

Sebagai informasi, FGD kali ini menghadirkan para narasumber dari Direktorat Kenavigasian, Direktorat Kepelabuhanan, Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Sabang, serta Pushidrosal.

Adapun para peserta FGD berasal dari perwakilan Biro Hukum Kementerian Perhubungan, Pushidrosal, Kemenko Marves, KKP dan BIG, serta pejabat daerah di Provinsi Aceh dan Kota Banda Aceh. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas